Sambut Kemerdekaan dengan Menang Melawan Covid-19

Tidak pernah terbayang oleh Aji Mulyoso (51) bahwa dia akan divaksin lagi setelah dewasa.

Sambut Kemerdekaan dengan Menang Melawan Covid-19
Ilustrasi (antara)

INILAH, Jakarta - Tidak pernah terbayang oleh Aji Mulyoso (51) bahwa dia akan divaksin lagi setelah dewasa. Pengalaman itu terakhir ia rasakan saat masih duduk di bangku kelas sekolah dasar, puluhan tahun silam.

Vaksinasi di usia dewasa menjadi hal yang tak lumrah bagi pria yang karib disapa Aji itu. Pada mulanya berbagai 'tanda tanya' pun menggelayut di benak ayah dari dua anak itu.

Salah satunya adalah khasiat vaksin dalam melindungi penerima manfaat dari penularan Covid-19 yang masih menuai beragam komentar dari kalangan pakar.

Baca Juga : MAKI Yakin Gugat Puan Maharani Besok Meski Menuai Polemik

"Awal mulanya banyak yang memengaruhi saya supaya jangan divaksin. Tapi saya pikir, apakah mereka mau bertanggung jawab kalau saya sakit kena Covid-19. Kalau pemerintah kan sudah jelas tanggung jawabnya, dari mulai Kejadian Ikutan Pasca-Imunisasi (KIPI), sampai orangnya meninggal dan dikubur, itu sudah jelas biayanya," kata Aji.

Singkat cerita, Aji bersama sang istri pun memutuskan ikut program vaksinasi pemerintah yang dilaksanakan di Stadion Patriot Chandrabaga pada akhir Juni 2021.

Sehari sebelumnya, Aji menjalani pengecekan data riwayat kesehatan dengan metode wawancara dan pengecekan kondisi fisik, termasuk tes antigen di Puskesmas Jatiasih.

Baca Juga : Istri WS Rendra, Ken Zuraida Meninggal Dunia

Setelah dinyatakan layak, keesokan harinya Aji menerima dosis pertama vaksin Sinovac. "Suntikan vaksin pun saya terima, saya heran ternyata jarum yang menembus kulit tidak terasa sama sekali. Saya ingat waktu di sekolah dasar suntikan vaksin terasa sangat sakit," katanya.

Halaman :


Editor : suroprapanca