Satpolairud Evakuasi Jasad Nelayan yang Hilang di Perairan Garut

Petugas Satuan Polisi Air dan Udara Polres Garut bersama tim gabungan lainnya mengevakuasi jasad nelayan yang sempat hilang selama empat hari karena terseret ombak saat mencari rumput laut di perairan Rancabuaya, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu.

Satpolairud Evakuasi Jasad Nelayan yang Hilang di Perairan Garut
Petugas Satuan Polisi Air dan Udara Polres Garut bersama tim gabungan lainnya mengevakuasi jasad nelayan yang sempat hilang selama empat hari karena terseret ombak saat mencari rumput laut di perairan Rancabuaya, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu./antarafoto

INILAHKORAN, Garut-Petugas Satuan Polisi Air dan Udara Polres Garut bersama tim gabungan lainnya mengevakuasi jasad nelayan yang sempat hilang selama empat hari karena terseret ombak saat mencari rumput laut di perairan Rancabuaya, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu.

Kepala Satuan Polisi Air dan Udara (Sarpolairud) Polres Garut AKP Anang Sonjaya membenarkan seorang nelayan bernama Emud (41) warga Desa Sukarame, Kecamatan Caringin, ditemukan dalam keadaan meninggal dunia, yang sebelumnya dilaporkan terbawa arus ombak sejak Minggu (15/10).

"Telah ditemukannya mayat korban laka laut atas nama Emud seorang warga yang terseret ombak ketika sedang mencari rumput laut pada Minggu,15 Oktober 2023," katanya.

Baca Juga : Polisi: Status JC Danu dalam Kasus Subang Sedang Diuji LPSK

Ia menuturkan, korban dilaporkan hilang saat mencari rumput laut di kawasan Pantai Rancabuaya, kemudian petugas gabungan melakukan pencarian dengan menyisir pantai dan ke tengah lautan menggunakan perahu.

Korban, kata dia, akhirnya berhasil ditemukan oleh masyarakat yang sedang beraktivitas di pesisir Pantai Rancabuaya, Rabu pagi, dengan kondisinya sudah meninggal dunia tergeletak di antara karang.

"Anggota yang menerima laporan tersebut langsung menuju ke lokasi penemuan untuk melakukan evakuasi korban," katanya.

Baca Juga : PKS Kab Bandung Optimistis bisa Memanangkan Pasangan AMIN pada Pilpres 2024

Ia menyampaikan, korban langsung dibawa ke pihak keluarganya untuk segera dimakamkan, dan pihak keluarga menerima kejadian itu sebagai musibah dan tidak mau dilakukan autopsi.

Halaman :


Editor : JakaPermana