SBM ITB Riset Pengembangan Pemanfaatan Data Sosial Media Kurangi Risiko Kredit Macet Koperasi

Samuel Mauliate Naibaho, mahasiswa tingkat akhir SBM ITB melakukan penelitian tugas akhir di bawah dengan mengembangkan penilaian skoring kredit melalui inovasi dan peningkatan variasi data penilaian yang terdigitalisasi.

SBM ITB Riset Pengembangan Pemanfaatan Data Sosial Media Kurangi Risiko Kredit Macet Koperasi
Pakar Manajemen Risiko SBM ITB, Taufik Faturohman

INILAHKORAN,Bandung- Samuel Mauliate Naibaho, seorang mahasiswa SBM ITB mengembangkan riset pemanfaatan machine learning dan data sosial media dalam meminimalisir potensi kredit macet di Koperasi Simpan Pinjam (KSP).

Seperti diketahui koperasi memainkan peran penting dalam meningkatkan perekonomian Indonesia. Karenanya, koperasi kerap kali disebut-sebut sebagai urat nadi perekonomian Indonesia.

Koperasi merupakan sebuah sistem usaha yang berpijak pada prinsip pengungkapan, partisipasi aktif, dan keuntungan bersama. Dalam konteks Indonesia, koperasi telah berperan dalam membantu pemberdayaan masyarakat ekonomi, mendorong inkulsi keuangan serta meningkatkan kesejahteraan. 

Baca Juga : Bencana Hidrometeorologi Ancam 12 Kecamatan di KBB, BPBD Ungkap Penyebarannya

Hal itu salah satunya dilakukan melalui melalui program simpan pinjam dalam koperasi. Dalam konteks tersebut, koperasi simpan pinjam merupakan lembaga keuangan yang memberikan pembiayaan kepada anggotanya melalui program simpan pinjam. 

Namun, seperti halnya lembaga keuangan lainnya, koperasi juga menghadapi risiko kredit bermasalah. Kredit bermasalah dapat terjadi ketika anggota tidak mampu membayar cicilan pinjaman sesuai jadwal atau gagal membayar pinjaman secara keseluruhan.  Hal itu dapat terjadi karena berbagai faktor, seperti masalah keuangan di dalam rumah tangga atau bisnis yang tidak berjalan sesuai rencana. 

Alasan itu pula yang mendorong, Samuel Mauliate Naibaho, salah seorang mahasiswa SBM ITB tertarik melakukasn riset atau penelitian untuk dapat memberikan solusi bagaimana meminimalisir munculnya kredit bermasalah dengan mengembangkan penilaian skoring kredit berbasis inovasi dan peningkatan variasi data penilaian yang terdigitalisasi.

Pakar Manajemen Risiko SBM ITB yang juga sebagai mentor Samuel, Taufik Faturohman mengungkapkan, koperasi perlu menerapkan prinsip-prinsip manajemen risiko yang baik dan melakukan evaluasi kredit secara hati-hati untuk mengurangi risiko kredit bermasalah. 

Halaman :


Editor : Ghiok Riswoto