Sebanyak 3.744 Warga Jabar Idap HIV, Dinkes Jabar: Ini Lima Daerah Paling Banyak

Berdasarkan tes yang dilakukan Januari-Juni 2022, Dinkes Jabar mencatat sebanyak 3.744 warga Jabar terinfeksi HIV. Dari 27 kabupaten/kota, terdapat lima daerah paling banyak penularan HIV. 

Sebanyak 3.744 Warga Jabar Idap HIV, Dinkes Jabar: Ini Lima Daerah Paling Banyak
Sejauh ini, sebanyak 3.744 warga Jabar mengidap HIV. Dinkes Jabar menyebut ada lima daerah paling banyak kasusnya. (dok)

INILAHKORAN, Bandung - Berdasarkan tes yang dilakukan Januari-Juni 2022, Dinkes Jabar mencatat sebanyak 3.744 warga Jabar terinfeksi HIV. Dari 27 kabupaten/kota, terdapat lima daerah paling banyak penularan HIV

Ketua Tim Pencegahan Penyakit Menular dan Tidak Menular Dinkes Jabar Yudi Komarudin mengatakan, pada Januari-Juni 2022 itu Tes dilakukan kepada 3.41.643 orang warga Jabar dengan risiko HIV. Lima daerah paling banyak terinfeksi yaitu Kota Bandung sebanyak 410 kasus, Kota Bekasi (365), Kabupaten Bekasi (217), Kabupaten Bogor (365), dan Indramayu (252). 

"Kalau pengidap HIV di rentang umur, banyaknya di usia produktif, Mereka yang terdeteksi itu berusia 25-49 tahun. Itu ada 69,8 persen atau 2.614 orang," kata Yudi Komarudin, Kamis 25 Agustus 2022.

Baca Juga : Gara-gara ini Ketua Rombongan Bamus DPRD Jabar Apresiasi Kinerja Ganjar Pranowo

Yudi mengatakan, pihaknya mengimbau masyarakat khususnya kepada orang dengan HIV untuk terus melakukan terapi antiretrovirao virus (ARV) untuk mengendalikan virus di dalam tubuhnya. 

"Itu tiap hari harus makan ARV selama hidupnya dan tiap enam bulan sekali harus melalukan tes viral load. Itu menjadi sangat penting," katanya. 

Selain itu, melakukan hubungan badan yang aman, yaitu dengan menggunakan pengaman dan tidak berganti-ganti pasangan. Bagi masyarakat umum, pihaknya juga melakukan edukasi guna menghindari melakukan seks di usia dini.

Baca Juga : Dinkes Jabar Pastikan Warga Sumedang Hanya Cacar Biasa, Monkeyvox di Jabar Masih Nol 

"Itu yang sekarang kita sedang gencarkan kepada masyarakat kerjasama dengan dinas pendidikan, kerjasama dengan Kemenag, kaitan dengan bahaya dan risikonya HIV ini," pungkasnya.*** (rianto nurdiansyah) 


Editor : Doni Ramdhani