SMKN 2 Kota Tasikmalaya Langganan Kirim Lulusan Kerja di Jepang Hingga Korea

SMKN 2 Kota Tasikmalaya, berkomitmen mencetak SDM yang mampu bersaing di tengah ketatnya persaingan di pasar kerja. Tak ayal, saat ini ada ratusan lulusannya yang telah bekerja di luar negeri, seperti di Jepang, Taiwan hingga Korea.

SMKN 2 Kota Tasikmalaya Langganan Kirim Lulusan Kerja di Jepang Hingga Korea
SMKN 2 Kota Tasikmalaya, berkomitmen mencetak SDM yang mampu bersaing di tengah ketatnya persaingan di pasar kerja. Tak ayal, saat ini ada ratusan lulusannya yang telah bekerja di luar negeri, seperti di Jepang, Taiwan hingga Korea.

Sebab, menurut Anton, SMK ini memiliki keunggulan dimana anak diberikan keterampilan yang siap untuk bekerja. Tak hanya itu, melalui Teaching Factory (TEFA) siswa/i pun diperkenalkan dengan situasi dan kondisi industri yang sebenarnya.  

"Peluang setiap sekolah menengah kejuruan sebetulnya banyak, apalagi sekarang Pemerintah khusunya di Jawa Barat telah mencanangkan BLUD (Badan Layanan Umum Daerah) untuk Pendidikan di SMK," jelasnya.

Di SMKN 2 Kota Tasikmalaya saja dikatakan Anton ada beberapa core bisnis yang dihasilkan dari produk-produk jurusan. 

Baca Juga : Cetak Generasi Emas, KCD Wilayah III Jabar Berencana Rutin Gulirkan Edu dan Job Fair

"Kami memiliki tujuh jurusan yang mana masing-masing jurusan itu memiliki produk BLUD berdasarkan karakteristik jurusan contoh untuk mesin ada souvenir yang dibuat oleh CNC Milling," terangnya. 

Berikutnya ada jam digital dari jurusan elektronik. Jurusan ini pun memiliki produk BLUD layanan jasa service center khusus merk Panasonic. 

"Ini di priangan timur hanya ada di SMKN 2 Tasikmalaya saja, dan tentunya ini bisa memberdayakan anak-anak jika telah lulus nanti, berikut produk dari jurusan lainnya," kata Anton. 

Baca Juga : Flibianto, Guru SLB di Lingkungan KCD III Jawa Barat Ciptakan Metode Pembelajaran ABK Melalui Game Interaktif

Jadi Anton mengatakan SMK ini bisa melahirkan anak didik yang berkualitas sehingga tidak semestinya ada lulusan sekolah kejuruan yang menganggur. Apalagi ini jadi penyumbang pengangguran terbanyak. 


Editor : Ghiok Riswoto