Soal Dampak Pembangunan SMPN 1 Cililin, Ini Hasil Musyawarah dan Solusinya

Musyawarah yang diinisiasi warga dan anggota DPRD KBB Fraksi Partai Golkar H. Agus Mahdar tersebut difasilitasi Kepala Desa Cililin Kapolsek pihak sekolah disdik dan warga

Soal Dampak Pembangunan SMPN 1 Cililin, Ini Hasil Musyawarah dan Solusinya

INILAHKORAN, Ngamprah - Sejumlah perwakilan warga Kampung Sumur Bandung RT 02/09 Cililin Barat, Desa Cililin, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB) melakukan musyawarah guna mencari solusi terkait dampak pembangunan dan rehabilitasi bangunan di SMP Negeri 1 Cililin.

Musyawarah yang diinisiasi warga dan anggota DPRD KBB Fraksi Partai Golkar H. Agus Mahdar tersebut difasilitasi Kepala Desa Cililin, Tedi Kusniadi yang juga turut mengundang Kapolsek Cililin, Akp Asep Saepuloh, Dinas Pendidikan (Disdik) KBB yang diwakili Kepala Sekolah SMPN 1 Cililin Jaja, perwakilan warga terdampak dan pihak fasilitator atau konsultan pelaksana pembangunan di SMPN 1 Cililin.

Dalam musyawarah yang berjalan selama satu jam lebih tersebut terungkap bahwa Disdik KBB merekomendasikan fasilitator pembangunan dan rehabilitasi SMPN 1 Cililin agar hasil dari bangunan tersebut bisa lebih berkualitas.

Baca Juga : Terdampak Renovasi SMPN 1 Cililin, Warga Kampung Sumur Bandung Keluhkan Masalah Kesehatan 

Kendati sempat terjadi sedikit adu argumentasi, namun para warga mendorong pengelolaan swakelola pembangunan sekolah ini bisa berjalan tanpa ekses dan anggaran pun bisa teralokasikan dengan selaras.

"Persoalan tersebut secara umum sudah dibahas dan telah menghasilkan sebuah kesepakatan," kata salah seorang perwakilan warga, Hermawan dalam musyawarah yang dilaksanakan di RM Ma'lela, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat.

"Hanya tinggal pada tahap pekerjaan pembesian, saya selaku masyarakat lebih ingin mengingatkan kepada pengguna anggaran untuk mengingatkan teman-teman konsultan," sambungnya.

Baca Juga : Diskar PB Minta Warga Waspada Kebakaran

Hermawan menyebut, dirinya hanya ingin fokus membahas dari sisi teknis lantaran tidak ingin Desa Cililin yang notabene memiliki karakter sebagai desa pendidikan tidak ingin hal itu terganggu.

Halaman :


Editor : Ahmad Sayuti