Survei IPRC, Pemilih Muda di Bandung Masih Konservatif

Pemilih berusia 17 hingga 40 tahun atau Gen Z di Kota Bandung masih konservatif dalam memilih calon presiden. Hal ini bisa menjadi tantangan kepada tim pemenangan dalam meramu strategi agar mendapat suara maksimal.

Survei IPRC, Pemilih Muda di Bandung Masih Konservatif
Pemilih berusia 17 hingga 40 tahun atau Gen Z di Kota Bandung masih konservatif dalam memilih calon presiden. Hal ini bisa menjadi tantangan kepada tim pemenangan dalam meramu strategi agar mendapat suara maksimal.

“Battleground peserta pemilu itu yang berhasil menggalang suara anak muda. Karena kategori pemilih anak mud aini angkanya besar di Pemilu 2024. Jadi, siapa yang bisa meraih suara anak muda, potensi menangnya besar,” ucap dia.

Di sisi lain, ia menyoroti data penelitian yang menunjukkan alasan anak muda dalam menentukan pemimpin sangat konservatif, karena dalam penelitian tersebut tidak banyak yang menyatakan hal-hal progresif seperti isu lingkungan atau pasar bebas. Maka dari itu, para tim sukses pasangan calon presiden harus bisa meramu strategi agar efektif meraih simpati hingga mengamankan suara dari anak muda.

“Semua paslon mengklaim visi misi paling bagus. Tapi, bagaimana menyampaikannya secara efektif dan mudah diterima ke mata telinga pemilih, itu yang harus dilakukan. Apalagi, dalam durasi 70 hari kampanye. Jadi, yang paling penting adalah bagaimana menyampaikan gagasan dengan mudah diterima oleh pemilih yang ada anomaly-nya,” jelas dia.

Baca Juga : Tingkatkan Pembangunan, Diskominfo Kabupaten Bandung Terus Bangun Sinergitas Dengan Pers

Sementara itu, Ahmad riadi Leki perwakilan dari Timnas Amin menilai ada dua kategori pemilih muda. Pertama, pasif karena sudah memiliki pilihan politik tapi tidak menyosialisasikan atau mempengaruhi orang lain. Kedua adalah kelompok yang aktif. Artinya, turut serta mengedukasi dan menyosialisasikan kepada masyarakat.

“Harapannya, anak muda punya jangkauan mengakses gagasan visi misi dari semua paslon. Harus dijamin kebebasan mereka menerima informasi secara objektif, tidak ada halangan dan batasan kepada anak muda,” ucap dia.

Di tempat yang sama, perwakilan dari Prabowo-Gibran, Bena Aji Satria menyatakan bahwa pasangan calon presiden nomer urut 02 sudah bisa merepresentasikan peran anak muda dengan adanya Gibran.

Baca Juga : Sempat Viral di Medsos, Puluhan Anggota Geng Motor yang Serang Warga dan Pedagang Diringkus Jajaran Satreskrim Polres Cimahi 

“Yang paling memahami anak muda adalah generasi merea sendiri. 02 menawarkan hal konkret. Ada mas Gibran menjadi calon wakil presiden,” ucap dia.


Editor : JakaPermana