Survei JSPP-Ragaplasma Research: 36 Persen Warga Jabar Belum Tahu Jadwal Pemilu 2024

Sekitar tiga bulan lagi, kontestasi Pemilu yakni Pilpres dan Pileg bakal dilaksanakan, tepatnya pada 14 Februari 2024.

Survei JSPP-Ragaplasma Research: 36 Persen Warga Jabar Belum Tahu Jadwal Pemilu 2024

INILAHKORAN, Bandung - Sekitar tiga bulan lagi, kontestasi Pemilu yakni Pilpres dan Pileg bakal dilaksanakan, tepatnya pada 14 Februari 2024.

Namun nyatanya, berdasarkan hasil survei yang dilakukan Jaringan Survei Pemuda Pelajar (JSPP) dan Ragaplasma, didapati bahwa sekitar 36 persen masyarakat Jawa Barat belum mengetahui jadwal pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan tersebut.

Direktur JSPP Muhammad Salman Ramadhani mengatakan, dari seribu responden yang diwawancarai di 27 kabupaten/kota, dengan rentang usia beragam mulai 20-50 tahun, didapati baru 64 persen mengetahui jadwal pelaksanaan Pemilu 2024 serentak. Sementara sisanya belum mengetahui secara pasti jadwalnya, kendati sudah masuk sebagai daftar pemilih tetap (DPT).

Baca Juga : Festival Tunas Bahasa Ibu 2023 Buktikan Dominasi Priangan Runtuh

Menyikapi situasi ini Salman berharap, penyelenggara Pemilu yakni Komisi Pemilihan Umum (KPU) dapat melakukan sosialisasi secara massif agar masyarakat mengetahui jadwal pelaksanaannya. Sehingga meminimalisir terjadinya golput, akibat ketidaktahuan masyarakat.

"Di survei kita, lumayan cukup tinggi yang enggak tahu tanggal berapa (pelaksanaan) Pemilu. Kita berharap penyelenggara Pemilu itu bisa menyosialisasikan lebih intensif lagi," ujarnya di Jalan Jawa, Kota Bandung, Kamis 16 November 2023.

Selain itu, pihaknya juga mendorong agar peserta Pemilu 2024 dapat menjaga pelaksanaannya secara sportif melalui adu gagasan dan bukan kampanye hitam, dengan tidak menjelekkan atau menjatuhkan figur lain, demi mendulang suara.

Baca Juga : APBD Jabar 2024 Rp36,79 Triliun

"Kita harap semua kandidat, baik legislatif, Pilpres dan timses bisa sportif. Lebih gencar menyuarakan program kerja, visi dan misi karena itu ditunggu masyarakat Jawa Barat. Kita disini enggak butuh dengan isu negatif, masyarakat Jawa Barat hasil potret kita akan mengubah pilihan jika program kerja disosialisasikan, baik lewat media sosial, tv maupun spanduk dan baliho," tandasnya. (Yuliantono)


Editor : Ahmad Sayuti