Teknologi Biodigester di Lembang Ini Mampu Olah Kotoran Hewan Jadi Biogas

Pemanfaatan limbah  kotoran hewan agar bisa digunakan untuk keperluan sehari-hari masyarakat mulai direalisasikan Forum Penyelamat Lingkungan Hidup (FPLH) Jawa Barat. Hal itu dibuktikan dengan pembangunan instalasi biodigester yang tengah dilakukan di Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB).

Teknologi Biodigester di Lembang Ini Mampu Olah Kotoran Hewan Jadi Biogas
Berkolaborasi dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) ITB dan PT Aimtopindo Nuansa Kimia instalasi biodigester itu  dibangun di Kampung Babakan Ampera, Desa Jayagiri, Kecamatan Lembang, KBB. (agus satia negara)

Asumsinya, satu ekor sapi menghasilkan kotoran 15 kg per hari. Investasi untuk membangun biodigester itu mencapai sekitar Rp120 juta dan ditargetkan akhir bulan ini sudah bisa beroperasi.

"Limbah kotoran hewan yang diproses akan menghasilkan biogas nantinya itu bisa dimanfaatkan untuk program budidaya magot kering juga sebagai pakan ikam dan burung," terangnya.

"Selanjutnya, sisa air limbah biogasnya bisa untuk pupuk tanaman indigovera dan rumput gajah yang nantinya bisa dipakai untuk pakan sapi," ujarnya.

Baca Juga : Jaring Karateka Berprestasi, Ratusan Atlet KKI Unjuk Gigi di Kejurdo Kushin Ryu M Karate-Do Indonesia KBB 2023

Ketua FPLH Jawa Barat Thio Setiowekti mengungkapkan rasa terimakasihnya kepada LPPM ITB yang telah menghibahkan unit biodigester di Kampung Babakan Ampera, Desa Jayagiri, Kecamatan Lembang

Pasalnya, masalah pencemaran lingkungan dari limbah kotoran hewan sapi khususnya di Lembang hingga kini belum tertangani.

"Semoga sumbangsih dari para ilmuwan ITB ini berhasil dan bisa menjadi percontohan untuk pemerintah daerah dalam menyelamatkan lingkungan hidup," ungkapnya.

Baca Juga : Pj Wali Kota Cimahi Sebut Semangat Hari Pahlawan Untuk Perangi Kemiskinan dan Kebodohan

Sementara itu, anggota LPPM ITB Lienda A Handoyo mengatakan energi dari limbah kotoran hewan rencananya tak hanya dimanfaatkan untuk biogas. Namun, bisa dipergunakan untuk industri tahu yang ada di daerah tersebut. Dengan begitu, dapat memberikan nilai tambah ekonomi warga.


Editor : Doni Ramdhani