Teteskan Air Mata di HUT RI ke-78, Ridwan Kamil: Lima Tahun Terberat

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tidak dapat menyembunyikannya rasa haru saat  Upacara peringatan HUT RI ke-78 di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov). Dia meneteskan air mata saat membacakan sambutan dihadapan para pejabat dan peserta upacara di lapangan Gasibu, Kamis (17/8/2023). 

Teteskan Air Mata di HUT RI ke-78, Ridwan Kamil: Lima Tahun Terberat

INILAHKORAN, Bandung-Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil tidak dapat menyembunyikannya rasa haru saat  Upacara peringatan HUT RI ke-78 di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov). Dia meneteskan air mata saat membacakan sambutan dihadapan para pejabat dan peserta upacara di lapangan Gasibu, Kamis (17/8/2023). 

Isi sambutan yang membuat Ridwan Kamil tak kuasa menahan air mata yaitu soal kehilangan anggota keluarganya, Emmeril Khan Mumtadz. Anak laki-laki pertamanya ini meninggal pada 26 Mei 2022 di Swiss. 

"5 tahun ini juga tahun terberat khususnya keluarga kami, kami ditinggalkan anak kami. Mohon doanya," ujar Ridwan Kamil.

Baca Juga : Ridwan Kamil Klaim Komunikasi Jadi Kunci Kondusivitas Jabar

Kehilangan anak pertamanya ini, dirasakan Ridwan Kamil turut menguatkan dirinya untuk memimpin masyarakat Jawa Barat. Saat kepergian anaknya, banyak juga masyarakat yang datang dan turut mendoakan langsung di Gedung Pakan. 

"Namun kehilangan itu membukakan mata saya. Saya beruntung menjadi pemimpin dari warga Jabar yang baik hati, yang saya kenal secara pribadi maupun belum pernah saya temui," ucapnya. 

Dukungan dari masyarakat pada dirinya juga terus mengalir, hingga saat Jenazah almarhum Eril dimakamkan tepatnya pada 13 Juni 2022. Warga turut mengiringi dari Gedung Pakuan ke Cimaung, Kabupaten Bandung. Langkah ini dirasakannya merupakan dukungan yang tidak bisa dinilai dengan apapun.

Baca Juga : Peringati Hari Pramuka Ke-62, Atalia Praratya Bertekad Hidupkan Lagi Gudep di Sekolah

"Semua tulus menemani kami, keluarga kecil kami, saya teringat kerumunan orang orang yang meramaikan rumah kami, menemani kami saat menunggu hari hari yang tidak pasti. Pemandangan di jalan jalan, mengantarkan kepergian anak kami. Kami merasa kami tidak sendirian," katanya. 

Halaman :


Editor : JakaPermana