Ungkap Efek Domino Kebakaran TPA Sarimukti, Legislatif Dorong KBB Miliki TPA Sendiri

Sejumlah anggota DPRD mendorong agar Kabupaten Bandung Barat memiliki tempat penampungan sampah akhir (TPA) sendiri. Desakan itu muncul menyusul terus bermasalahnya TPA Sarimukti dan dinilai sudah tidak layak lagi beroperasi sejak 2019 silam.

Ungkap Efek Domino Kebakaran TPA Sarimukti, Legislatif Dorong KBB Miliki TPA Sendiri
Sejumlah anggota DPRD mendorong agar Kabupaten Bandung Barat memiliki tempat penampungan sampah akhir (TPA) sendiri. Desakan itu muncul menyusul terus bermasalahnya TPA Sarimukti dan dinilai sudah tidak layak lagi beroperasi sejak 2019 silam. (Foto Agus Satia Negara)

INILAHKORAN, Ngamprah - Bencana kebakaran yang terjadi di TPA Sarimukti, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat (KBB) kini terus menjadi sorotan dari sejumlah pihak.

Termasuk anggota Komisi III DPRD KBB, Iman Budiman yang menyebut TPA Sarimukti sudah tidak layak beroperasi sejak 2019 silam.

"Persoalan TPA Sarimukti ini warningnya sudah sejak lama, ini kan sudah gak layak beroperasi sejak 2019. Ini overload, area 20 hektare ini sudah terisi sampah," kata Iman saat ditemui belum lama ini.

Baca Juga : Siapkan Lahan TPS Sementara di TPA Sarimukti, Emil: Volume yang Diizinkan Hanya 150 Ritasi

Kendati demikian, izin beroperasi TPA Sarimukti ini diperpanjang mengingat pemerintah belum memiliki alternatif TPA.

Iman menyebut, hari ini pemerintah sedang menyiapkan Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah (TPPAS) Legok Nangka , namun masih menyisakan banyak masalah, sehingga belum ada titik terang kapan akan dimulai Legok Nangka itu," jelasnya.

"Kemarin dicanangkan 2024, tapi sampai detik ini belum ada kepastian beroperasinya TPPAS Legok Nangka," sebutnya.

Baca Juga : Komisi III DPRD KBB Desak TPA Sarimukti Ditutup Jika BPSR Jabar Tak Sesuai MoU

Kendatipun TPPAS Legok Nangka ini beroperasi, Iman menilai, bagi Bandung Barat hal itu bukan sebuah solusi mengingat jumlah sampah yang dihasilkan di KBB mencapai 600 ton per hari. Sedangkan yang diangkut ke TPA Sarimukti hanya 150 ton per hari.

Halaman :


Editor : Ghiok Riswoto