Virus Nipah, Ancaman Baru Setelah Pandemi COVID-19

Belum selesai pandemi COVID-19 melanda berbagai negara di penjuru dunia, kini muncul kekhawatiran baru mengenai kemunculan Virus Nipah.

Virus Nipah, Ancaman Baru Setelah Pandemi COVID-19
istimewa

Virus ini juga dapat menginfeksi berbagai macam hewan, membuat kemungkinan penyebarannya lebih mungkin terjadi. Penularan virus ini juga bisa melalui kontak langsung atau dengan mengonsumsi makanan yang terkontaminasi.

Seseorang dengan Virus Nipah mungkin akan mengalami gejala pernapasan termasuk batuk, sakit tenggorokan, kelelahan, dan ensefalitis, pembengkakan otak yang dapat menyebabkan kejang hingga kematian.

Bangladesh dan India merupakan dua negara yang pernah mengalami wabah Virus Nipah di masa lalu, yang kemungkinan penyebabnya terkait dengan konsumsi jus kurma.

Baca Juga : Alasan Distributor Tak Buru-buru Bawa Jeep Hybrid ke Indonesia

Pada malam hari, kelelawar yang terinfeksi akan terbang ke perkebunan kurma dan mengambil sari buahnya saat keluar dari pohon. Kelelawar tersebut kemungkinan buang air kecil di pot penampung.

Penduduk yang tidak tahu akan membelinya pada hari berikutnya dari pedagang kaki lima setempat, meminumnya dan terinfeksi penyakit tersebut.

Dari 11 wabah Virus Nipah di Bangladesh dari tahun 2001 hingga 2011, tercatat ada 196 orang terdeteksi dengan 150 jiwa di antaranya meninggal dunia.


Editor : JakaPermana