Wah, Legislator Jabar Yunandar Sebut Gempa Sumedang Telah Terprediksi Sebelumnya

Anggota DPRD Jabar Yunandar Rukhiadi Eka Perwira menyebut, gempa yang terjadi di Kabupaten Sumedang pada Minggu dan Senin lalu sejatinya telah terprediksi sebelumnya.

Wah, Legislator Jabar Yunandar Sebut Gempa Sumedang Telah Terprediksi Sebelumnya
Yunandar menceritakan, prakiraan gempa di Sumedang ini bermula ketika dirinya menanyakan kepada pakar geologi, terkait longsor yang terjadi kala pembangunan infrastruktur jalan Tol Cisumdawu beberapa waktu lalu. Sebab cakupan longsor terbilang sangat luas, mencapai 500 meter. (dok)

INILAHKORAN, Bandung - Anggota DPRD Jabar Yunandar Rukhiadi Eka Perwira menyebut, gempa yang terjadi di Kabupaten Sumedang pada Minggu dan Senin lalu sejatinya telah terprediksi sebelumnya.

Yunandar menceritakan, prakiraan gempa di Sumedang ini bermula ketika dirinya menanyakan kepada pakar geologi, terkait longsor yang terjadi kala pembangunan infrastruktur jalan Tol Cisumdawu beberapa waktu lalu. Sebab cakupan longsor terbilang sangat luas, mencapai 500 meter.

"Adanya gempa Sumedang, itu sudah diprediksi sejak longsor pembangunan jalan Tol Cisumdawu, kurang lebih 500 meter longsornya. Terus ditanya ke pakar, kenapa bisa begitu. Ternyata ada patahan aktif, sesar aktif di situ," ungkap Yunandar pada INILAHKORAN, baru-baru ini.

Baca Juga : Gempa Susulan Senin Malam Diakui Bey Machmudin Tambah Jumlah Kerusakan Bangunan di Sumedang

Yunandar pun mengakui, kawasan yang digunakan dalam pembangunan infrastruktur Tol Cisumdawu kurang tepat, karena berada di atas tanah labil. Belum lagi adanya dugaan pembangunannya berada di atas sesar atau patahan, sehingga lambat laun menstimulasi terjadinya gempa.

"Sebenarnya tidak aman membangun infrastruktur disana. Ini yang saya pikirkan juga, bisa enggak sih infrastruktur memicu sesar?" tanyanya.

Jika ternyata patahan atau sesar di kawasan tersebut sangat besar dan berada di atas infrastruktur Tol Cisumdawu, bisa jadi kata dia gempa kemarin merupakan bagian dari efek pembangunan.

Baca Juga : Antisipasi Banjir di Puncak Musim Hujan, Bey Machmudin Tinjau Kesiapan DAS Citarum

"Bisa jadi besar banget seperti sesar Bantul. Ini belum tahu besarnya gimana. Selama memang ada gunung berapi di satu daerah, kemungkinan besar selalu ada sesar karena tumpukan dari hasil letusan gunung api dulu kala. Ciri tanahnya subur tapi enggak nempel di lempeng benua. Kalau goyang (bergeser), (gempa) kencang," ucapnya. (yuliantono)


Editor : Doni Ramdhani