Waspadai Multibencana Hidrometeorologis, BPBD Jabar Siapkan Langkah Ini

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar menyiapkan sejumlah langkah guna meminimalisir dampak bencana memasuki musim penghujan panjang ini. Terlebih, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) telah memprediksi akan adanya multibencana hidrometeorologis di seluruh wilayah Jabar. 

Waspadai Multibencana Hidrometeorologis, BPBD Jabar Siapkan Langkah Ini
Foto: Reza Zurifwan

Dani tak menampik, acap kali desa terbentur anggaran untuk melaksanakan mitigasi atau pun penanggulangan bencana.

"Ya, yang masuk kategori desa yang tinggi potensi bencana itu, dari 5.000an desa, ada 500an desa," katanya.

Dari 500 desa tinggi potensi bencana itu, dia mengaku sebanyak 250 desa sudah masuk dalam desa tangguh bencana. Sementara 250 desa lainnya, pihaknya memiliki program fast attack untuk memaksimalkan mitigasi. 

Baca Juga : Karawang Masih Zona Merah, Ridwan Kamil Ngantor di Sana

"Kalau dari BNPB standar Destana itu 16 indikator, nah untuk yang kondisi saat ini yang belum terbentuk minimal punya tiga indikator yang tadi, yaitu satgas, peralatan dan anggaran," kata Dani.

Sementara itu, Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu mengatakan berdasarkan observasi curah hujan di Jawa Barat sampai awal Januari 2021, seluruh zona musim (36 ZOM) di Jawa Barat saat ini telah memasuki musim hujan, seperti yang telah diprediksikan sejak Oktober 2020 lalu.

"Sebagian zona musim tersebut terjadi lebih awal jika dibandingkan dengan kondisi klimatologisnya, dan saat ini berada pada puncak musim hujan atau curah hujan tinggi," katanya. 

Multibencana hidrometeorologis yang dimaksud dan berpotensi terjadi saat hujan ekstrem di Jabar di antaranya banjir, banjir bandang, tanah longsor yang dapat membahayakan bagi publik, serta hujan lebat disertai kilat/petir dan gelombang tinggi yang membahayakan pelayaran dan penerbangan. (Rianto Nurdiansyah) 


Editor : Doni Ramdhani