42 Jam Menggaet Investasi Mobil Listrik di Jepang

Duta Besar luar biasa dan berkuasa penuh (LBBP) RI-Jepang Heri Akhmadi menandatangani jaminan tertulis untuk menjalankan semua prosedur yang diminta Pemerintah Jepang, agar pertemuan antara Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita dengan sejumlah pengusaha dan pejabat tinggi di negeri sakura dapat terlaksana di tengah keadaan darurat yang diberlakukan akibat pandemi COVID-19.

42 Jam Menggaet Investasi Mobil Listrik di Jepang
Ilustrasi/Net

Namun, keistimewaan itu tidak diberlakukan bagi ekspor mobil biasa dari Indonesia. Australia masih membebankan nilai QVC sebesar 40 persen bagi impor mobil konvensional asal Indonesia.

Tetap saja, kekhususan itu menjadi peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan ekspor otomotifnya. Apalagi, tren pasar otomotif dunia ke depan akan bergerak dari mobil bertenaga bahan bakar fosil menuju bahan bakar ramah lingkungan.

Hal itu yang membawa Menperin dan jajarannya terbang ke Jepang, di tengah pandemi COVID-19 yang masih terjadi, juga 
​​​​​​saat keadaan darurat akibat pandemi di Jepang diberlakukan.

Baca Juga : Alter Ego Kembali Sapu Bersih, EVOS Legends Tunjukkan Taring

Pada hari pertama kedatangannya di Jepang, yakni Rabu (10/3), Menperin menggelar pertemuan dengan produsen sepatu asal Jepang ASICS, asosiasi

bisnis Jepang Keidanren, Japan External Trade Organization (Jetro), dan perusahaan otomotif Mitsubishi Motor Corporations.
 

Dari hasil pertemuan dengan Mitsubishi, prinsipal otomotif asal Jepang tersebut berkomitmen menambah investasi sebesar Rp11,2 triliun pada akhir 2025 dengan proyeksi terjadi peningkatan kapasitas produksi, dari 220 ribu menjadi 250 ribu unit.

Mitsubishi disebut akan mengembangkan dua model mobil electric vehicle (EV), yaitu sport utility vehicle (SUV) Xpander jenis hybrid dan plug in hybrid. Khusus untuk electric vehicle (EV), Mitsubishi masih melakukan studi terhadap model-model yang akan dikembangkan, namun mereka berkomitmen untuk melakukan pengembangan jenis kendaraan EV.


Editor : Bsafaat