42 Jam Menggaet Investasi Mobil Listrik di Jepang

Duta Besar luar biasa dan berkuasa penuh (LBBP) RI-Jepang Heri Akhmadi menandatangani jaminan tertulis untuk menjalankan semua prosedur yang diminta Pemerintah Jepang, agar pertemuan antara Menteri Perindustrian RI Agus Gumiwang Kartasasmita dengan sejumlah pengusaha dan pejabat tinggi di negeri sakura dapat terlaksana di tengah keadaan darurat yang diberlakukan akibat pandemi COVID-19.

42 Jam Menggaet Investasi Mobil Listrik di Jepang
Ilustrasi/Net

Dari sisi komitmen investasi, Toyota masih berpegang pada rencana sebelumnya, yakni akan menggelontorkan 2 miliar dolar AS atau sekitar Rp28 triliun hingga 2024. Toyota juga berkomitmen akan mengembangkan kendaraan hybrid dan menambah tujuan ekspornya hingga ke 100 negara.
 

Secara eksplisit, Menperin meminta Toyota memberikan gambaran atas rencananya tersebut secara detail kepada Pemerintah Indonesia. Dalam hal ini, Toyota menyanggupinya, sehingga pada kedatangan Menperin kembali ke Jepang yakni Mei 2021, hal tersebut diharapkan sudah dapat dipenuhi.

Menperin juga sempat bertemu dengan Mazda Motor Corporation. Mazda merupakan salah satu otomotif Jepang yang belum memiliki pabrik di Indonesia. Namun, produknya cukup dikenal masyarakat Tanah Air.

Baca Juga : Ford "Recall" 2,9 Juta Mobil karena Masalah Kantong Udara

Menperin bahkan menyampaikan bahwa terdapat Mazda Fans Club di Ibu Kota Jakarta yang anggotanya cukup aktif. Hal itu disampaikan untuk meyakinkan Mazda bahwa pasar di Indonesia sangat potensial. Terlebih, rasio kepemilikan mobil di dalam negeri masih kecil.

Rayuan Menperin tersebut dilancarkan lantaran rencana bisnis Mazda yang hanya akan memproduksi mobil listrik pada 2030. Sebuah peluang potensial yang enggan dilewatkan.

Untuk itu, Indonesia akan melanjutkan pertemuan dengan Mazda dan terus mensosialisasikan insentif yang akan diberikan oleh Indonesia, sehingga Mazda mau mendirikan pabriknya di Tanah Air.
 

Baca Juga : ASPPI Jambi Sambut Baik Rencana Sertifikasi CHSE Industri Pariwisata

Dari pertemuan 42 jam di Jepang, terlihat bahwa Pemerintah Indonesia mengakomodir setiap rencana investasi pengembangan kendaraan listrik, baik itu hybrid, plug-in hybrid, ataupun EV.


Editor : Bsafaat