Asia Melawan Amerika: Kami Bukan Virus!

Ratusan demonstran berkumpul di luar Gedung Capitol Negara Bagian Georgia di Atlanta pada Sabtu (20/3) untuk mendukung komunitas Asia Amerika setelah penembakan di tiga salon spa setempat minggu ini yang menewaskan delapan orang, enam di antaranya wanita Asia.

Asia Melawan Amerika: Kami Bukan Virus!

Otoritas Georgia belum menentukan apa yang mendorong tersangka, seorang pria kulit putih berusia 21 tahun, yang didakwa melakukan pembunuhan di spa di dan sekitar Atlanta pada Selasa. Robert Aaron Long mengatakan kepada penyelidik bahwa kecanduan seks menyebabkan dia melakukan kekerasan, tetapi anggota parlemen dan pendukung anti rasisme mengatakan bias anti Asia setidaknya bisa menjadi bagian dari motivasi.

"Saya tidak tertarik apakah dia mengalami hari yang buruk atau tidak," kata Warnock, menggugurkan komentar juru bicara departemen sheriff wilayah Atlanta tentang keadaan pikiran Long.

"Tidak peduli bagaimana Anda ingin memelintirnya, faktanya tetap sama," kata Perwakilan Negara Bagian Georgia Bee Nguyen kepada kerumunan. "Ini adalah serangan terhadap komunitas Asia."

Baca Juga : Duta Besar India Harap Juni-Juli Bisa Datangkan Turis India ke Bali

Beberapa dari wanita yang terbunuh adalah imigran dan ibu, yang digambarkan oleh keluarga dan teman sebagai pekerja keras, penyayang dan yang dicintai.

Hyun Jung Grant termasuk di antara mereka yang terbunuh di Gold Spa di Atlanta. Putranya, Randy Park, membuat halaman GoFundMe untuk mengumpulkan uang bagi dirinya dan saudaranya, yang sekarang sendirian di Amerika Serikat sementara anggota keluarga mereka yang lain berada di Korea Selatan.

"Dia adalah seorang ibu yang sendirian yang mengabdikan seluruh hidupnya menafkahi adikku dan aku," tulis Park.

Penembakan itu menghadirkan bela sungkawa, dari komunitas lokal di Georgia hingga aula Kongres AS. Sejak Selasa, pelayat telah menumpuk karangan bunga dan penanda, menyalakan lilin dan berdoa di luar spa tempat para korban dibunuh.


Editor : Zulfirman