Atap Baja Ringan  SMP 2 Greged Cirebon Ambruk, Kadisdik Diminta Bertanggung Jawab

Atap baja ringan  SMP Negeri 2 Greged, di Desa Sindangkempeng, Kecamatan Greged, Kabupaten Cirebon ambruk, Jumat 12 Januari 2024,  sekitar pukul 09.00 WIB. 

Atap Baja Ringan  SMP 2 Greged Cirebon Ambruk, Kadisdik Diminta Bertanggung Jawab
Kadisdik Kabupaten Cirebon, Ronianto

INILAHKORAN, Cirebon - Atap baja ringan  SMP Negeri 2 Greged, di Desa Sindangkempeng, Kecamatan Greged, Kabupaten Cirebon ambruk, Jumat 12 Januari 2024,  sekitar pukul 09.00 WIB. 

Ambruknya atap baja ringan tersebut menimpa  satu ruang kelas, satu ruang guru satu ruang LKS dan satu ruangan WC. Tercatat, ada enam siswa yang mengalami luka-luka, karena saat ambruk proses KBM sedang berlangsung.

Ditemui dilokasi kejadian, Kadisdik Kabupaten Cirebon, Ronianto mengatakan, dugaan sementara ambruknya atap baja ringan karena memakai genteng tanah liat. Sementara atapnya menggunakan baja ringan. Namun Ronianto enggan menjelaskan secara detail, apakah prediksi tersebut mendekati kebenaran atau belum.

Baca Juga : Ada Oknum Dewan di Ambruknya Gapura Taman Pataraksa, Komisi III Mengaku Salah

"Ini baru dugaan sementara. Nanti kita konsultasikan dengan pihak terkait," kata Ronianto.

Didesak apakah hal ini akan diklarifikasikan kepada pihak rekanan, Ronianto tidak memberikan jawaban pasti. Namun menurutnya, hal itu pasti dilakukan untuk mengklarifikasi terkait apa penyebab ambruknya atap baja ringan yang baru dibangun dua tahun lalu tersebut. 

Sementara itu, ambruknya atap baja ringan tersebut, membuat geram beberapa lembaga dan pegiat sosial Cirebon. Ketua Relawan Demokrasi Perjuangan (Repdem) Suhana alias Cadul malah meminta, agar Kadisdik Ronianto mengundurkan diri. Nana menilai, kinerja Ronianto sudah tidak bisa di tolelir dan sangat memalukan.

Baca Juga : Tegaskan Zero HP, Narkoba dan Tak Ada Pungli Apapun, Lapas Kelas II B Majalengka Gelar Razia ke Kamar Warga Binaan

"Ini tidak lepas dari tanggung jawab Ronianto sebagai Kadisdik. Dia harusnya mundur karena peristiwa ini sangat memalukan," kata Cadul.

Halaman :


Editor : Ahmad Sayuti