Awas! Daging Sapi Gelonggongan dan Celeng Beredar Jelang Hari Raya Idul Fitri

DPRD Kabupaten Bandung meminta Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta instansi terkait lainnya untuk lebih intensif melakukan pengawasan di berbagai pasar tradisional. Salah satu yang harus diwaspadai dan dicegah adalah peredaran daging sapi gelonggongan dan juga daging celeng (babi hutan).

Awas! Daging Sapi Gelonggongan dan Celeng Beredar Jelang Hari Raya Idul Fitri
Istimewa

INILAH,Bandung- DPRD Kabupaten Bandung meminta Dinas Perindustrian dan Perdagangan serta instansi terkait lainnya untuk lebih intensif melakukan pengawasan di berbagai pasar tradisional. Salah satu yang harus diwaspadai dan dicegah adalah peredaran daging sapi gelonggongan dan juga daging celeng (babi hutan).

"Jadi bukan hanya sekedar pengawasan harga harga saja. Tapi juga harus mewaspadai masuknya daging sapi gelonggongan dan juga daging bagong (babi hutan). Masalah ini menjadi salah satu rekomendasi yang kami berikan kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) dan meminta untuk segera melakukan pengecekan disejumlah pasar," kata Ketua Komisi B DPRD Kabupaten Bandung, Praniko Imam Sagita melalu ponselnya, Kamis (6/5/2021).

Apalagi, kata Praniko, beberapa kejadian adanya peredaran daging celeng yang dioplos dengan daging sapi, pernah beberapa kali terjadi di Kabupaten Bandung. Sehingga, alangkah baiknya jika pemerintah melakukan pengawasan yang lebih ketat. Hal tersebut sangat penting dilakukan pemerintah sebagai upaya perlindungan terhadap konsumen.

Baca Juga : 5.022 Kendaraan Pemudik Diputarbalikkan di Jawa Barat

"Apalagi saat momen hari raya itu permintaan pasti tinggi. Nah jangan sampai disusupi oleh perbuatan orang orang yang tak bertanggungjawab. Masyarakat sebagai konsumen juga harus mendapatkan jaminan kualitas dan halal atas barang yang dibelinya," ujarnya.

Praniko mengatakan, untuk harga sejumlah kebutuhan pokok (sembako), berdasarkan pantauannya dilapangan sampai saat ini masih stabil. Namun demikian, karena saat ini pemerintah memberlakukan larangan mudik. Otomatis konsumsi di daerah sendiri akan meningkat. 

"Operasi pasar juga harus segera dilaksanakan. Untuk tetap menjaga stabilitas harga. Adanya larangan mudik ini tentunya akan berpengaruh terhadap tingkat konsumsi di pasar. Nah kalau permintaan tinggi, biasanya harga harga jadi naik, ini yang harus dijaga oleh pemerintah," ujarnya.(rd dani r nugraha).

Baca Juga : Foto: Penyekatan Larangan Mudik di Perbatasan Kota Bandung


Editor : Bsafaat