Beri Saran untuk KONI KBB, Begini Arahan Pengamat Olahraga Jabar Prof Amung Ma'Mun

Pengamat Olahraga Jawa Barat sekaligus guru besar dalam bidang Ilmu Kebijakan dan Pengembangan Olahraga, Prof. Dr. H. Amung Ma'Mun turut angkat suara terkait memanasnya hubungan antara KONI Kabupaten Bandung Barat dengan Pemerintah Daerah Bandung Barat.

Beri Saran untuk KONI KBB, Begini Arahan Pengamat Olahraga Jabar Prof Amung Ma'Mun
Pengamat Olahraga Jawa Barat sekaligus guru besar dalam bidang Ilmu Kebijakan dan Pengembangan Olahraga, Prof. Dr. H. Amung Ma'Mun turut angkat suara terkait memanasnya hubungan antara KONI Kabupaten Bandung Barat dengan Pemerintah Daerah Bandung Barat./istimewa
INILAHKORAN, Ngamprah - Pengamat Olahraga Jawa Barat sekaligus guru besar dalam bidang Ilmu Kebijakan dan Pengembangan Olahraga, Prof. Dr. H. Amung Ma'Mun turut angkat suara terkait memanasnya hubungan antara KONI Kabupaten Bandung Barat dengan Pemerintah Daerah Bandung Barat.
Melihat kondisi tersebut, ia pun menyarankan agar para pemikir membuat konsep yang kemudian diusulkan KONI KBB kepada Pemda Bandung Barat.
"Sekarang melihat kasus KONI KBB dan Pemda aduh malu lah. Sekarang mah udah aja para pemikir bikin konsep dan usulkan oleh KONI KBB kepada Pemerintah KBB secara tertera dan dialogkan secara politik dengan komisi dan dicatat," ujar Prof. Amung kepada wartawan.
Menurutnya, ketika nanti konsep tersebut tidak mendapat dukungan dari pemerintah. Maka, dialogkan dengan masyarakat olahraga, seperti cabor dan para atlet.
"Misalnya tidak didukung, semuanya tahu ternyata kepemimpinan pak bupati sekarang dengan konsep sudah dibikin supportnya hanya dinilai seperti ini. Itukan jadi catatan tersendiri," tuturnya.
"Tapi saya percaya, KONI KBB belum berfikir sampai ke situ," sambungnya.
Ia menilai, kalau konsep tadi sudah dibuat dalam bentuk dokumen dan diusulkan kepada pemerintah, termasuk disertai niat daripada KONI KBB yang ingin betul-betul menciptakan standarisasi pembinaan olahraga yang lebih saintifik dan bukan untuk kepentingan yang lain.
"Jika seperti itu, saya yakin pemerintah bakal menerima dan mendukung," ucapnya.
Selanjutnya, ketika konsep itu sudah didesain dengan bagus, tinggal dialog dengan media. Sebaliknya, kalau kemudian berdialog dengan media tanpa isi, kurang bergizi konsepnya. Maka, masyarakat bakal memberi tanggapan yang tidak bagus.
"Tapi kalau konsepnya berisi saya yakin Pemerintah Daerah KBB juga berfikir karena itu akan jadi catatan sendiri keberpihakan pemerintah untuk mendinamisir program pembinaan dan pengembangan olahraga," terangnya.
Namun demikian, ketika pemerintah tidak ada keberpihakan pembinaan dalam pembinaan dan pengembangan olahraga, artinya dampak politik dari seorang bupati terhadap dunia olahraga dinilai kurang bagus.
"Tapi saya yakin Pemerintah KBB akan berfikir, karena apa yang sudah disusun dengan baik itu kalau tidak didukung tentu bakal jadi catatan di masyarakat," pungkasnya.*** (agus satia negara)


Editor : JakaPermana