Bolehkah Bersabar Meski dalam Ancaman Bahaya?

DALAM Al-Mawsuah Al-Fiqhiyyah (22: 182) disebutkan bahwa pemaksaan itu ada dua macam:

Bolehkah Bersabar Meski dalam Ancaman Bahaya?

Bolehkah bagi yang diancam memilih untuk bersabar dan terus terkena bahaya dan terus disakiti, andai juga ia terbunuh ketika itu? Iya, boleh memilih seperti itu. Bilal bin Rabbah radhiyallahu anhu dan lainnya pernah memilih seperti itu.

Ibnu Katsir rahimahullah menyatakan, seseorang boleh memilih untuk mati ketika diancam untuk mengatakan kalimat kufur. Seperti yang dipilih oleh Bilal. Ia enggan mengucapkan kalimat kufur. Sampai-sampai orang kafir meletakkan batu yang besar di dadanya dalam keadaan panas. Mereka terus memaksa Bilal untuk berbuat syirik pada Allah, namun Bilal enggan menuruti keinginan mereka. Bilal tetap mengatakan, "Ahad, Ahad (artinya: Esa, Esa)." Bilal mengatakan, "Demi Allah, seandainya aku tahu suatu kalimat yang akan membuat kalian lebih marah dari kalimat itu, tentu aku akan mengucapkannya." Semoga Allah meridhai Bilal." (Tafsir Al-Quran Al-Azhim, 4: 715)

Semoga bermanfaat. [Referensi: Jami Al-Bayan an Tawil Ay Al-Quran (Tafsir Ath-Thabari)/Muhammad Abduh

Baca Juga : Inilah Khutbah Jumat Pertama Rasulullah di Madinah

Halaman :


Editor : Bsafaat