Budayawan dan Tokoh Nasional Gelar Dialog Kebangsaan Jelang Pemilu 2024

Dialog kebangsaan ini digagas guna mengingatkan masyarakat agar tetap bersatu dan tidak terpecah belah oleh isu- isu politik yang selalu terjadi jelang pemilu.

Budayawan dan Tokoh Nasional Gelar Dialog Kebangsaan Jelang Pemilu 2024
Sejumlah budayawan dan tokoh nasional mengggelar dialog kebangsaan jelang tahun politik atau pemilu 2024 mendatang. Foto Rd Dani R Nugraha

"Tahun politik memang khas di Indonesia, satu tahun menjelang pemilu selalu ramai, apalagi pemilu nanti akan dilaksanakan Februari atau awal tahun. Di tahun 2023 ini adalah awal pergantian pemimpin, lain halnya dengan 2019 dimana petahana masih bisa mencalonkan diri, tapi  2024 itu tidak bisa. Jadi akan ganti pemimpin," ujarnya.

"Ini membuat posisi Indonesia menjadi krisis karena keberlangsungan pembangunan yang sudah dilakukan Pak Jokowi selama 10 tahun harus berkesinambungan. Makanya tahun 2023 ini tahun yang khas. Untuk itu kami menggelar dialog kebangsaan ini untuk mengingatkan masyarakat Sunda khususnya Jabar untuk berhati-hati memilih pemimpin di 2024," katanya. 

Haidar melanjutkan, dialog kebangsaan ini akan terus dilakukan menjelang pemilu 2024, guna mengedukasi masyarakat agar tetap menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.

"Dialog-dialog semacam ini bukan hari ini saja, nanti kita akan sering lakukan untuk mengedukasi masyarakat bahwa memilih pemimpin 2024 itu harus tepat. Jangan sampai pembangunan yang sudah dilakukan dimasa Pak Jokowi selama 10 tahun dimulai lagi dari nol. Jadi kita harus memilih pemimpin yang berkesinambungan dengan pembangunan yang sudah dilakukan Pak Jokowi," ujarnya.

Diharapkan dengan adanya dialog kebangsaan ini kondusifitas dan persatuan masyarakat akan tetap terjaga di tahun politik pemilu mendatang, tidak ada lagi kubu-kubuan seperti yang terjadi saat pemilu 2019 lalu. (rd dani r nugraha).

Halaman :


Editor : JakaPermana