Bupati Bandung Dadang Supriatna Dorong Petani Budidaya Porang

Bupati Bandung Dadang Supriatna mendorong para petani untuk membudidayakan porang. Pasalnya, tanaman umbi-umbian ini memiliki potensi dalam meningkatkan kesejahteraan petani di Kabupaten Bandung.

Bupati Bandung Dadang Supriatna Dorong Petani Budidaya Porang
Foto: Dani R Nugraha

Melalui sejumlah langkah tadi, Dadang berharap Kabupaten Bandung dapat memenuhi kebutuhan porang baik untuk memenuhi pasar lokal maupun mancanegara.

“Untuk pemasaran lokal sudah ada offtaker yang mengolah umbi porang baik untuk bahan kimia maupun untuk industri makanan. Sedangkan pemasaran ke luar negeri sudah ada PO ekspor ke Korea dan Jepang. Kami berharap, dalam waktu dekat bisa memenuhi permintaan pasar, baik itu lokal maupun internasional,” ujarnya.

Sedangkan, Kepala Distan Kabupaten Bandung Tisna Umaran menjelaskan, porang merupakan komoditas yang kaya akan manfaat serta sangat dibutuhkan oleh dunia pangan maupun dunia teknologi. Oleh karena itu, pihaknya mendukung penuh Bupati Bandung untuk menjadikan Kabupaten Bandung sebagai daerah penghasil porang di Indonesia.

Baca Juga : POG Bagikan Sembako dan Uang Tunai di Ciwidey

“Ini merupakan suatu gelora yang sangat luar biasa dari Pak Bupati. Jadi kami dari jajaran teknis akan melakukan pendampingan, seperti melatih para petani bagaimana mengolah pupuk organik yang dapat dibuat sendiri oleh para petani dengan memanfaatkan bahan-bahan yang ada di sekitar lingkungannya. Dengan begitu mereka tidak perlu membelinya, sehingga biaya produksipun dapat diminimalisir,” katanya.

Tak hanya itu, pihaknya juga telah meluncurkan program Sistem Bertani Dengan Agro Solution (Sibedas) yang bekerjasama dengan PT Pupuk Kujang dan PT Pupuk Indonesia Pangan.

Kerjasama itu, tambahnya, meliputi penyediaan dan pendistribusian pupuk hingga ke tingkat petani, memberikan akses permodalan, bimbingan teknis (bimtek), akses terhadap asuransi dan memberikan jaminan off-taker hasil panen kepada petani.

“Jadi bertani itu tidak hanya didasari dengan kegiatan bercocok tanam saja, tapi harus diukur mulai dari permodalan, penanaman sampai pemasaran. Sibedas ini nantinya dapat memberikan bantuan teknis berupa produk agro-input berkualitas, baik itu pupuk, benih, pestisida dan juga memberikan pendampingan teknologi, bimbingan teknis dan pelaksanaan monitoring melalui teknologi digital,” ujarnya.


Editor : Doni Ramdhani