Butuh Daya Dukung Penuh Lewati Pandemi!

Film pendek, "Daya", dengan sutradara Annisa Hertami nampak hendak mengirim pesan secara nyaris penuh kepada publik, tentang bagaimana setiap orang melewati pandemi Covid-19.

Butuh Daya Dukung Penuh Lewati Pandemi!
Ilustrasi (Antara)

INILAH, Bandung - Film pendek, "Daya", dengan sutradara Annisa Hertami nampak hendak mengirim pesan secara nyaris penuh kepada publik, tentang bagaimana setiap orang melewati pandemi Covid-19 secara monumental dan bermakna.

Salah satu puncak konflik dalam cerita di film berlatar belakang lokasi Kota Yogyakarta itu, ketika Daya (Sekar Sari) menemukan catatan medis Adi (Denta Aditya) yang reaktif berdasarkan tes cepat.

Dalam film pendek karya perdana sutradara dan artis muda yang sering hadir dalam acara penting seni dan budaya Komunitas Lima Gunung Kabupaten Magelang, Jawa Tengah itu, diceritakan bahwa Daya sudah selesai kuliah sarjana strata 1,  menjadi penari, dan harus menjaga ibunya (Watie Wibowo) yang sakit.

Baca Juga : Ingin Bugar, Apple Fitness+ Segera Tersedia Bulan Ini

Sedangkan Adi yang berasal dari luar daerah itu, seorang fotografer yang datang lagi ke Yogyakarta untuk mencari pekerjaan di kota tersebut di tengah pandemi dan supaya bisa dekat lagi dengan Daya.

"Kamu, bahayain aku sama ibu," demikian Daya dengan muka tegas kepada kekasihnya, Adi, saat mereka rehat dalam perjalanan pemotretan di situs Keraton Mataram Kuno di Kota Gede, Yogyakarta untuk rencana perayaan ulang tahun ibunya Daya.

Terasa di babak berikutnya, suasana runtuh kepercayaan dan musnahnya bungah sepasang pemeluk kasmaran itu dikisahkan, karena kecepatan salah paham menyergap mereka.

Baca Juga : Suzuki Donasi Lima Unit Mobil untuk Pendidikan

Status reaktif virus hendak disuguhkan kepada penonton tentang betapa bahaya penularan Covid-19, terlebih kepada mereka yang komorbid sebagaimana disandang ibunya Daya. Dalam beberapa adegan, Daya rajin menyemprot penyanitasi tangan.

Halaman :


Editor : suroprapanca