Cara Mengatasi Kehilangan Cinta

USTAZ Abu Ammar al-Ghoyami mengatakan, "Jadilah seorang yang berperasaan." Sementara yang sering kita jumpai, banyak pasangan rumah tangga yang meninggalkan perasaannya--kalau bukan perasaan itu yang justru telah meninggalkan mereka. Akibatnya, keluarga itu pun tidak henti-henti dihajar gelombang dan badai yang mengguncang biduk yang mereka naiki selama mengarungi bahtera rumah tangga.

Cara Mengatasi Kehilangan Cinta

Meluruskan Pemahaman dan Sikap

Masalah hilangnya perasaan dari pasutri terhadap pasangannya bisa jadi disebabkan oleh kesalahan mereka dalam memandang makna hak yang telah Alloh berikan kepada diri mereka masing-masing sehingga berakibat diselewengkannya hak-hak tersebut. Untuk memahami masalah ini, marilah kita diskusikan sejenak firman Alloh berikut:

. Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang maruf. (QS. al-Baqoroh [2]: 228)

Baca Juga : Manusia Harus Mati Sebelum Kematiannya

Perhatikanlah ayat di atas baik-baik, lalu tanyakan pada diri anda, apakah ayat tersebut hanya mengakui hak-hak suami atas istrinya saja sehingga ia boleh menuntutnya dengan cara bagaimanapun dari para istri mereka? Bila para suami mau jujur maka tentu mereka akan menjawab: "Tidak! Sekali-kali tidak!"

 

Atau apakah ayat tersebut hanya peringatan bagi para suami akan kemuliaan hak-hak istrinya di atas segalanya yang istri boleh menuntutnya dengan cara bagaimanapun? Begitu juga kalau para istri mau jujur tentu ia juga akan menjawab: "Tidak benar! Pemahaman seperti itu salah!"

Kita harus memahami bahwa ayat di atas berisi ketetapan dan pengakuan serta pengukuhan hak-hak pasutri yang sama antara keduanya, tiada bedanya. Selain itu, Alloh azza wajalla hendak menjelaskan bagaimana seharusnya para pasutri menunaikan kewajibannya dan menuntut hak-haknya. Dan yang pasti, Alloh subhanahu wataala hanya menghendaki keserasian antara keduanya.


Editor : Bsafaat