Cina Tawarkan Proyek Infrastruktur di Indonesia di Tengah Pandemi

Cina menawarkan berbagai proyek pembangunan infrastruktur di Indonesia melalui Kedutaan Besar RI di Beijing di tengah pandemi COVID-19. Duta Besar RI untuk Cina Djauhari Oratmangun dalam keterangan tertulisnya, Selasa (19/5) malam, mengatakan bahwa pihaknya telah bertemu Wakil Presiden China Gezhouba Group International Engineering Co Ltd, Hu Peng, pada Senin (18/5).

Cina Tawarkan Proyek Infrastruktur di Indonesia di Tengah Pandemi

INILAH, Jakarta,- Cina menawarkan berbagai proyek pembangunan infrastruktur di Indonesia melalui Kedutaan Besar RI di Beijing di tengah pandemi COVID-19. Duta Besar RI untuk Cina Djauhari Oratmangun dalam keterangan tertulisnya, Selasa (19/5) malam, mengatakan bahwa pihaknya telah bertemu Wakil Presiden Cina Gezhouba Group International Engineering Co Ltd, Hu Peng, pada Senin (18/5).

Gezhouba merupakan BUMN Cina yang telah mengerjakan 12 proyek pembangunan di Indonesia sejak tahun 2006, termasuk pembangkit listrik di Sumatera Utara, Kalimantan Utara, dan Kalimantan Barat.

Menurut Dubes, Gezhouba menjadi salah satu perusahaan Cina yang berminat investasi dalam pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan Timur dan kerja sama lain bidang infrastruktur dan energi.

Baca Juga : Covid-19 Menjadi Momen Keluar dari Ketergantungan Impor Alat Kesehatan

Sebelumnya Dubes menerima delegasi Pemerintah Kota Chengdu, Provinsi Sichuan, yang dipimpin Wakil Wali Kota Niu Qingbao untuk membahas mengenai rencana peningkatan kerja sama ekonomi dan perdagangan kedua pihak pasca-COVID-19, salah satunya melalui pembukaan jalur penerbangan langsung antara Indonesia-Chengdu.

"Kami juga menerima proposal kerja sama bidang Intelligent Transportation System untuk pembangunan infrastruktur dan jalan raya di Indonesia serta bidang telekomunikasi dalam bentuk penyimpanan energi baterai," ujar Djauhari menambahkan.

Situasi di Cina belum sepenuhnya pulih dari wabah mengingat masih adanya pemantauan ketat kepada seluruh warga setempat maupun warga asing sebagai upaya mencegah munculnya gelombang kedua.

Baca Juga : Pemerintah Akui Distribusi Bansos Tidak Mudah

Dalam situasi yang disebut "The New Normal" itu, Cina mengedepankan aspek peningkatan ekonomi digital. "Hal ini diharapkan juga dapat lebih memperkuat kerja sama bilateral berbagai bidang antara Indonesia-Tiongkok yang pada tahun 2020 memasuki usia 70 tahun," kata mantan Dubes RI untuk Rusia itu.

Halaman :


Editor : Ghiok Riswoto