Data Covid-19 Tidak Akurat, Ini Penjelasan Dinkes Bogor

Data jumlah pasien Covid 19 dan probable Covid-19 yang meninggal dunia di Kabupaten Bogor tidak juga bertambah. Angkanya tak beranjak dari 110 orang dan 309 probable meninggal dunia.

Data Covid-19 Tidak Akurat, Ini Penjelasan Dinkes Bogor
Foto: Reza Zurifwan

INILAH, Bogor - Data jumlah pasien Covid 19 dan probable Covid-19 yang meninggal dunia di Kabupaten Bogor tidak juga bertambah. Angkanya tak beranjak dari 110 orang dan 309 probable meninggal dunia.

Padahal, setidaknya setiap hari semenjak pertengahan Juni ini di TPU Pondok Rajeg Cibinong ada saja pasien Covid 19 ataupun probable yang meninggal dunia dan dimakamkan di blok khusus. Bahkan, dalam satu hari jumlahnya pernah sebanyak 8 orang. 

Menanggapi dugaan tidak sinkronnya data Satgas Penanganan Covid 19 Kabupaten Bogor dengan data di lapangan, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Mike Kartalina Suwardi mengatakan ketidakakuratan data itu mungkin karena pihak rumah sakit yang belum menyetorkan data pasien yang meninggal dunia.

Baca Juga : Dewan Beberkan Keluhan Masyarakat Soal Double Track, Rumah Penduduk Juga Rusak

"Kalau ada dugaan data yang tidak sinkron tentang pasien dan probable  Covid 19 yang meninggal dunia, kemungkinan pihak rumah sakit tidak atau belum melaporkan," kata Mike kepada wartawan, Rabu (30/6/2021).

Sementara itu, Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor Adang Mulyana menambahkan jika ada laporan pasien atau probable Covid 19 meninggal dunia pasti dimasukkan ke dalam data.

"Pelaporan dari rumah sakit atau fasilitas kesehatan masih manual, dari mereka ke Dinas Kesehatan lalu kami masukkan ke dalam website http://covid-19.bogorkab.go.id dan https://geoportal.bogorkab.go.id/covid19," tambahnya.

Baca Juga : RSUD Cibinong dan Ciawi Kewalahan Pasien Covid 19, Pimpinan DPRD Semangati Nakes

Disinggung mengenai ihwal varian baru Covid 19, dia menuturkan pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan sample PCR swab test yang sebelumnya dikirimkan ke Litbangkes Kementerian Kesehatan.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani