Diduga Langgar Kode Etik, Seorang Dokter di KBB Ungkap Data Rahasia Pasien ODHIV

Jagat maya kembali digegerkan dengan viralnya sebuah utas di media sosial Twitter yang diduga berisi informasi confidential atau data rahasia tentang riwayat penyakit pasien orang dengan HIV (ODHIV). 

Diduga Langgar Kode Etik, Seorang Dokter di KBB Ungkap Data Rahasia Pasien ODHIV
INILAHKORAN, Ngamprah - Jagat maya kembali digegerkan dengan viralnya sebuah utas di media sosial Twitter yang diduga berisi informasi confidential atau data rahasia tentang riwayat penyakit pasien orang dengan HIV (ODHIV). 
Dalam utas tersebut, sang dokter menyebarluaskan hasil tes  voluntary counseling and testing (VCT) terhadap pasiennya. 
Padahal, seharusnya informasi confidential seperti hasil tes VCT hanya diberitahukan kepada pasien atau pihak kepolisian untuk kepentingan penyelidikan. 
Berdasarkan penelusuran Inilahkoran, utas tersebut dibuat tanggal 13 September 2022. Sementara, dokter tersebut menggunakan akun Twitter bernama @PunklsDan.
"Baru selesai dg yang tadi, dateng lagi 2 orang anak SMA, status mereka pacaran, yapp yang ini juga laki sama laki, mau vct juga, mereka pacaran dah setaun, dan hasilnya reaktif, jadi gak salah sih berita kabupaten Bandung Barat didominasi pasangan gay," tulis salah satu utas dokter @PunklsDan. 
Sejak viral di media sosial dan dikritik Netizen, akun @PungklsDan kini telah dinonaktifkan. Meski begitu, warganet telah mengamankan jejak digitalnya melalui tangkapan layar.
Alhasil, tindakan tersebut banyak mendapat komentar pedas dari warganet lantaran disebut melanggar kode etik profesi dokter karena menyebarkan informasi confidential tentang riwayat penyakit pasien. 
Ironisnya, dalam salah satu utasnya, dokter itu menyebut secara spesifik jarak rumahnya dari pusat kota. 
"Sudah melanggar sumpah profesi dan harus dilaporkan. Mental dokter seperti ini yang secara tidak langsung membuat masyarakat enggan untuk melakukan test VCT," kata salah seorang netizen bernama Paul (@pklk2016).
Selain dugaan melanggar kode etik dokter, utas tersebut telah membentuk stigma terhadap ODHIV. Akibatnya, orang yang memiliki faktor resiko jadi enggan memeriksakan diri lantaran takut akan stigmatisasi dari tenaga kesehatan. 
Selain itu, dampak paling buruk orang dengan HIV (ODHIV) enggan akses pengobatan ARV karena takut akan stigmatisasi.
Akibat utas tersebut, pemilik akun @PunklsDan dilaporkan ke Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Warganet berharap dokter tersebut bisa mendapat sanksi tegas. 
"Thanks teman2 yang sdh bantu mencarikan akses buat ke email resmi IDI. Saya sudah melaporkan dan semoga bisa ditindak lanjuti oleh IDI. Saya masih menghargai beliau dan instansi terkait jadi nama dan instansinya saya sensor, biar IDI yang memberikan sanksi," tulis akun Rawrrrrr (@yourfutureayang).*** (agus satia negara)


Editor : Ahmad Sayuti