Dinkes Jabar Akui, Nyamuk Wolbachia Belum Efektif Cegah DBD

Kepala Dinkes Jabar Vini Adiani Dewi mengakui, program pengembangbiakan nyamuk wolbachia di Kota Bandung masih belum efektif terhadap pencegahan kasus DBD.

Dinkes Jabar Akui, Nyamuk Wolbachia Belum Efektif Cegah DBD
Dinkes Jabar menyebutkan, nyamuk wolbachia yang efektif melemahkan penyakit dari nyamuk Aedes Aegypti, penyebab demam berdarah dengue (DBD), kata Vini, setidaknya baru akan maksimal bila persentase keberadaannya di atas 60 persen. (yuliantono)

INILAHKORAN, Bandung - Kepala Dinkes Jabar Vini Adiani Dewi mengakui, program pengembangbiakan nyamuk wolbachia di Kota Bandung masih belum efektif terhadap pencegahan kasus DBD.

Dinkes Jabar menyebutkan, nyamuk wolbachia yang efektif melemahkan penyakit dari nyamuk Aedes Aegypti, penyebab demam berdarah dengue (DBD), kata Vini, setidaknya baru akan maksimal bila persentase keberadaannya di atas 60 persen.

Sementara, sejauh ini di Kota Bandung, dimana dilakukan di Ujungberung, lanjut Vini, baru ada sekitar 16 persen nyamuk wolbachia. Sehingga belum memberikan dampak dalam mengurangi DBD.

Baca Juga : MUI Jabar Pastikan Kantung Parkir Aman di Kegiatan Istighosah Kubro Sabtu Besok

Diakuinya butuh waktu, sampai akhirnya nyamuk wolbachia memberi dampak dalam menurunkan DBD.

"Untuk di Ujungberung itu kan baru September. Persentasenya baru 16 persen. Paling cepat (efektif), kalau sudah di atas 60 persen wolbachia-nya. Paling cepat baru satu tahun yang akan datang," ujar Vini dalam Bewara Jawa Barat (Beja), di Gedung Sate, Kota Bandung, Jumat 8 Maret 2024.

Terkait efektivitas nyamuk wolbachia, Vini mengungkapkan pengembangbiakannga sukses dilakukan di Yogyakarta. Dimana telah terjadi penurunan angka kematian hingga 70 persen.
 
"Wolbachia sekali lagi bukan yang utama. Paling penting adalah gerakan 3M Plus. Ketika kita melaksanakan gerakan 3M Plus, bukan saja nyamuk Aedes Aegypti tetapi juga membersihkan lingkungan," tandasnya. (yuliantono)

Baca Juga : Pentingnya Deteksi Dini Cegah Kematian Akibat DBD


Editor : Doni Ramdhani