Dinkes Jabar Minta Masyarakat Waspadai Peralihan Musim, Antisipasi DBD

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat Vini Adiani Dewi meminta masyarakat, untuk mewaspadai peralihan musim dari hujan ke panas, guna mengantisipasi penyakit demam berdarah dengue (DBD).

Dinkes Jabar Minta Masyarakat Waspadai Peralihan Musim, Antisipasi DBD
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat Vini Adiani Dewi meminta masyarakat, untuk mewaspadai peralihan musim dari hujan ke panas, guna mengantisipasi penyakit demam berdarah dengue (DBD)./Yuliantono

INILAHKORAN, Bandung - Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Barat Vini Adiani Dewi meminta masyarakat, untuk mewaspadai peralihan musim dari hujan ke panas, guna mengantisipasi penyakit demam berdarah dengue (DBD).

Vini mengatakan, saat transisi dari musim hujan ke panas, akan terjadi peningkatan perindukan nyamuk aedes aegypti penyebab DBD.

Februari-April ungkap Vini, merupakan puncak penyakit DBD setiap tahunnya, termasuk di Jawa Barat. Maka dari itu, masyarakat harus lebih meningkatkan kewaspadaan mencegah persebaran penyakit tersebut.

Baca Juga : Pemprov Jabar Dorong Perusahaan Massifkan Sosialisasi K3 Guna Menekan Kecelakaan Kerja

"Kalau musim hujan, air mengalir. Nah ketika musim panas, akan ada genangan yang berpotensi menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk. Jadi kita harus hati-hati. Februari sampai April biasanya puncaknya kasus DBD," ujarnya di sela peringatan puncak bulan K3, di RSUD Kesehatan Kerja, Kabupaten Bandung, Selasa 27 Februari 2024.

Meski diakuinya untuk kasus DBD sendiri, tidak menutup kemungkinan terjadi di bulan lain. Sebab selalu ada potensi perkembangbiakan nyamuk aedes aegypti, tergantung dengan kondisi lingkungan.

Dimana lingkungan yang bersih dan tertata, lebih minim risiko menjadi sarang nyamuk khususnya aedes aegypti kata Vini, karena tidak ada media bagi nyamuk untuk berkembang biak.

Baca Juga : BPBD Jabar Siapkan Terpal untuk Warga Terdampak di Kertasari 

Sebelumnya, Kepala bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Jabar Rochady Hendra Setia Wibawa mengungkapkan, sejak awal 2024 sudah 36 orang masyarakat Jabar meninggal akibat demam berdarah dengue (DBD).

Halaman :


Editor : JakaPermana