Direspons Negatif Netizen Terkait Pembangunan Masjid Raya Al-Jabbar, Ridwan Kamil: Saya Biasa Saja

Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengaku tidak ambil pusing terkait respons negatif netizen di media sosial tentang pembangunan Masjid Raya Al-Jabbar yang menyedot pembiayaan APBD lebih dari Rp1 triliun.

Direspons Negatif Netizen Terkait Pembangunan Masjid Raya Al-Jabbar, Ridwan Kamil: Saya Biasa Saja
Ridwan Kamil menjelaskan, kritik atau masukan dari masyarakat kepada pemerintah merupakan hal yang wajar terjadi. Demikian pula terkait adanya masyarakat yang tidak setuju dengan pembangunan Masjid Raya Al-Jabbar menggunakan APBD, dimana menurutnya itu bukan sesuatu yang pelik. Mengingat masyarakat atau netizen berhak berargumentasi, menyikapi kinerja atau program pemerintah. (yuliantono)

INILAHKORAN, Bandung - Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengaku tidak ambil pusing terkait respons negatif netizen di media sosial tentang pembangunan Masjid Raya Al-Jabbar yang menyedot pembiayaan APBD lebih dari Rp1 triliun.

Ridwan Kamil menjelaskan, kritik atau masukan dari masyarakat kepada pemerintah merupakan hal yang wajar terjadi. Demikian pula terkait adanya masyarakat yang tidak setuju dengan pembangunan Masjid Raya Al-Jabbar menggunakan APBD, dimana menurutnya itu bukan sesuatu yang pelik. Mengingat masyarakat atau netizen berhak berargumentasi, menyikapi kinerja atau program pemerintah.

“Saya tanya, apa sih ramenya? Apa yang menjadi substansinya sudah dijawab. Jadi, biasakan berargumentasi dengan substansi, jangan membahas sentimen-sentimen sekunder. Yang sering terjadi di medsos itu membahas hal-hal sekunder. Gaya Bahasa, cara, bukan substansinya. Dia menyampaikan substansi, mengritisi, saya jawab. Jawaban saya jelas, kewajiban warga negara adalah membayar pajak. Membelanjakannya kewenangan penyelenggara negara. Prosesnya demokratis, dimulai dari bawah,” ujar Ridwan Kamil di Gedung Pakuan, Kamis 5 Januari 2023.

Baca Juga : Bukan Hanya Masjid Al Jabbar, Inilah Sederet Masjid Indah Rancangan Ridwan Kamil

“Namanya referendum itu. Demokrasi kita sistem perwakilan. saya fokus disitu saja, bahwa dia tidak setuju, ya di pembangunan ini mah enggak ada yang 100 persen setuju. Cuma, mayoritas yang setuju kan enggak bersuara. Kalau disuruh, pasti bersuara,” imbuhnya.

Ridwan Kamil melanjutkan, selaku pimpinan dia selalu berupaya mengajak masyarakat untuk berdialog terhadap dinamika-dinamika yang terjadi mengenai program pembangunan di Jawa Barat. Salah satunya merespon kritisi dari netizen, terkait pemanfaatan APBD untuk pembangunan Masjid Raya Al-Jabbar secara total.

“Jadi bagi saya, Ridwan Kamil mah pemimpin yang terbiasa berdialog. Saya punya pilihan, diamkan seperti yang lain-lain. Enggak ada riak-riak dinamika. Itu sebuah pilihan. Lalu saya jawab, didalam jawaban pasti ada kepuasan, ketidakpuasan. Saya biasa saja,” ucapnya.

Baca Juga : Jaga Kesehatan Hewan Peliharaan, Ridwan Kamil Ajak Masyarakat Manfaatkan Moyanvet

Sebelumnya, terjadi silih argumentasi antara Kang Emil dengan salah satu akun di media sosial twitter, terkait penggunaan APBD dalam pembangunan masjid berdaya tampung hingga 50 ribu jamaah tersebut. Dimana netizen ini menyebut bahwa tidak sembarangan dana dapat digunakan dalam pembangunan masjid.*** (yuliantono)


Editor : Doni Ramdhani