Disingkirkan Tim Juru Kunci, si Kaya PSG Kepedean

NAHAS betul nasib klub kaya raya asal Prancis, Paris Saint-Germain di ajang Coupe de la Ligue. Terlalu percaya diri, mereka harus menelan kenyataan pahir disingkirkan tim papan bawah.

Disingkirkan Tim Juru Kunci, si Kaya PSG Kepedean
PSG tersingkir dari ajang Coupe de la Ligue

NAHAS betul nasib klub kaya raya asal Prancis, Paris Saint-Germain di ajang Coupe de la Ligue. Terlalu percaya diri, mereka harus menelan kenyataan pahir disingkirkan tim papan bawah.

PSG menjamu Guingamp dalam perempat final Coupe de la Ligue, Kamis (10/1) dini hari WIB. Di atas kertas, skuat besutan Thomas Tuchel itu takkan kesulitan menyingkirkan tim tamu.

Tapi semuanya di luar prediksi. PSG, sang juara turnamen ini dalam lima musim terakhir, dipaksa takluk melawan Guingamp yang saat ini sedang terbenam di dasar klasemen Ligue 1.

Sebenarnya, PSG tampil begitu dominan dengan penguasaan bola mencapai 76%. Mereka pun unggul lebih dulu lewat gol Neymar.

Guingamp membalas lewat eksekusi penalti Yeni N'Gbakoto pada menit ke-81. Dan petaka datang di masa injury time. Guingamp kembali mendapatkan penalti. Thilo Kehrer maju sebagai eksekutor dan memastikan kemenangan sang underdog.

"Saya tidak tahu apakah ini layak atau tidak, kami punya banyak peluang. Sejujurnya kami bermain dengan terlalu percaya diri. Kalah di laga ini dengan tiga penalti itu sulit. Sedikit aneh," kata Tuchel kepada Canal+.

"Kami tidak bermain dengan rasa lapar. Malam ini kami kehilangan peluang untuk meraih trofi. Tapi dalam setiap kekalahan, ada yang bisa dipelajari. Ini sulit, tapi dibutuhkan untuk terus berkembang, saya harap ini cuma kecelakaan."

Halaman :


Editor : inilahkoran