DP3A Kota Bandung Minta Perempuan dan Anak Korban Kekerasan Berani Melapor

Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak atau DP3A Kota Bandung mengajak, kalangan perempuan dan anak korban berbagai bentuk kekerasan berani melapor.

DP3A Kota Bandung Minta Perempuan dan Anak Korban Kekerasan Berani Melapor
DP3A Kota Bandung tengah memberikan perhatian khusus terhadap kasus kekerasan di kalangan perempuan dan anak. Salah satu upayanya dengan melakukan edukasi soal keberanian. (ilustrasi/net)

INILAHKORAN, Bandung - Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak atau DP3A Kota Bandung mengajak, kalangan perempuan dan anak korban berbagai bentuk kekerasan berani melapor.

"Kita mengajak agar perempuan dan anak berani berbicara atau speak up. Efek dari berani melapor ini akan tercatat oleh kita," kata Kepala DP3A Kota Bandung Uum Sumiati, Senin 1 Januari 2024.

Menurutnya, DP3A Kota Bandung tengah memberikan perhatian khusus terhadap kasus kekerasan di kalangan perempuan dan anak. Salah satu upayanya dengan melakukan edukasi soal keberanian.

Baca Juga : Dadang Supriatna: Dari Tahun ke Tahun Capaian Kinerja Pemkab Bandung Terus Meningkat

"Edukasi kita terus lakukan, untuk mencegah aksi kekerasan ini. Perempuan dan anak harus berani melapor, meskipun nantinya angka kekerasan yang tercatat akan menjadi tinggi," ucapnya.

Pihaknya pun, dituturkan Uum telah menggandeng berbagai pihak untuk mewujudkan hal tersebut. Salah satunya menjalin kerjasama dengan Forum Anak (Fokab) Kota Bandung guna menyuarakan aspirasi.

"Fokab ini berkeliling ke sekolah-sekolah, agar cekatan mencegah aksi kekerasan pada anak. Kita juga menggandeng kewilayahan, karena kasus kekerasan perempuan lebih kepada rumah tangga," ujar dia.

Baca Juga : Amankan Tahun Baru, Pemda KBB Libatkan 100 Personel Brimob di Sejumlah Wilayah

Adapun kasus kekerasan perempuan dan anak, ditambahkan Uum terbagi menjadi tiga bagian. Ketiganya adalah kekerasan secara psikis, kekerasan fisik dan kekerasan seksual.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani