Drama-drama Itu Berakhir Indah untuk Greysia Polii

OLIMPIADE adalah ajang penuh drama bagi Greysia Polii. Di penghujung karier, dia melaju ke laga final. Jadi sangat indah ketika dia meraih medali emas.

Drama-drama Itu Berakhir Indah untuk Greysia Polii

Sejak kembali ke Jakarta, ketika usianya masih delapan tahun, irama kehidupan Greysia mengalami naik-turun. Jurang yang dia hadapi demikian dalam. Dari peristiwa London 2012, cedera, sampai berpikir gantung raket, tragedi keluarga, hingga kemudian dia menuju final Olimpiade Tokyo 2020.

Sembilan tahun setelah tragedi London 2012, Greysia yang kini berpasangan dengan Apriyani Rahayu, melaju ke final di Tokyo 2020. Dia jadi ganda putri Indonesia pertama yang lolos ke final Olimpiade.

Diskualifikasi di Olimpiade 2012, Greysia mengingat, membuatnya untuk memasang sikap tak pernah mau menyerah mewujudkan mimpinya.

Baca Juga : Atlet tolak peluru AS lakukan gerakan protes di podium medali

“Begitu banyak orang, tak hanya saya, yang melewati masa sulit yang tak terlupakan. Saya berpikir, Olimpiade London mengajarkan saya untuk tak pernah menyerah mengejar mimpi,” katanya. 

Greysia tak hanya berucap. Dia juga memaknai dalam setiap hari kehidupannya. “Ini bonus dari Tuhan, saya bisa sampai di sini, di final Olimpiade, pada tahun 2021,” tambahnya.

Setelah Olimpiade Rio, lima tahun lalu, Greysia menghadapi masalah berat. Nitya mundur karena cedera serius. Greysia pun sempat berpikir mundur dari bulu tangkis. Untung, pelatihnya Eng Hian, dan keluarganya, meyakinkannya untuk tetap melanjutkan karier.

Lalu, awan gelap itu kemudian berarak. Seorang pemain muda, memiliki pukulan keras, datang menghampirinya. Menyatakan ingin berduet dengannya. Kemampuan Apriyani Rahayu, pemain muda itu, membuat Greysia bisa mendiktekan permainan dari depan.


Editor : Zulfirman