Dukung Kurikulum Merdeka, Tirta Pakuan Beri Pemahaman Manajemen Pengolahan Air 

Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor menerima kunjungan puluhan mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis Universitas Pakuan (Unpak) Bogor di IPA Dekeng, Kecamatan Bogor Selatan pada Jumat (30/12/2022) siang.

Dukung Kurikulum Merdeka, Tirta Pakuan Beri Pemahaman Manajemen Pengolahan Air 
Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor menerima kunjungan puluhan mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis Universitas Pakuan (Unpak) Bogor di IPA Dekeng, Kecamatan Bogor Selatan pada Jumat (30/12/2022) siang.
INILAHKORAN, Bogor - Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor menerima kunjungan puluhan mahasiswa fakultas ekonomi dan bisnis Universitas Pakuan (Unpak) Bogor di IPA Dekeng, Kecamatan Bogor Selatan pada Jumat (30/12/2022) siang.
Para mahasiswa diberikan pemahaman terkait manajemen pengolah air di IPA Dekeng.
"Kegiatan hari ini mendukung kurikulum merdeka, dimana mahasiswa diberikan panduan bagaimana perannya pendidikan di perusahaan-perusahaan," ungkap Direktur Utama (Dirut) Perumda Tirta Pakuan Kota Bogor Rino Indira Gusniawan didampingi Direktur Teknik (Dirtek) Tirta Pakuan Kota Bogor Ardani Yusuf pada Jum'at (30/12/2022) siang.
Rino membeberkan, jadi setelah lulus kuliah mereka siap untuk berkerja di perusahaan. Jadi mendekatkan kurikulum kuliah dengan apa yang dilakukan perusahaan. 
"Saya coba kombinasikan, saya dosen disana dan akan berlanjut untuk Pakuan. IPB university, UIKA, SMAKBO, SMK-SMK dan sekolah lainnya bisa ke sini. Tirta Pakuan sudah terbuka untuk semua. Selain tempat pengolahan air pendidikan karyawan Tirta Pakuan tapi bisa sebagai tempat untuk pendidikan mahasiswa dan siswa untuk dikenalkan soal pengolahan air," bebernya.
Rino menjelaskan, baru IPA Dekeng saja yang paling representatif karena memiliki aula ditengah IPA nya, sistemnya juga terbesar yang miliki Tirta Pakuan dan akan di upgrade sesuai kondisi IPA modern oleh Dirtek Tirta Pakuan Kota Bogor Ardani Yusuf.
"Tidak menggunakan dana besar tapi kita melakukan lebih kepada menyiapkan SDM dan fasilitas tidak banyak kami ubah. Fasilitas sudah bagus," jelasnya.
Rino menambahkan, bagaimana Dekeng lebih ekonomis dan lebih efisien dalam melakukan pengolahan, sehingga pihaknya akan ajarkan hal itu ke pegawai ataupun PDAM seluruh Indonesia. 
"Masyarakat kami edukasi, mengolah air dari kotor ke bersih perlu effort serta proses. Termasuk jangan buang sampah ke sungai. Terkait pengolahan air, dekeng memproduksi 1.800 liter perdetik, hampir 60 persen Kota Bogor dialiri air dari sini. Ada Dekeng 1 dan 2 masing-masing 1.000 dan 800. Tadi juga ada Manager pengolahan pak Asep Yoga dan pak Rully Satriadi untuk mata kuliah manajemen perubahan," pungkasnya.*** (rizki mauludi)


Editor : JakaPermana