Ema Sumarna Sambut Positif Upaya Pengolahan Sampah di Berbagai Sektor Kota Bandung

Sekda Kota Bandung Ema Sumarna menyambut positif upaya pengolahan sampah di berbagai sektor Kota Bandung. Hal itu disampaikannya saat memantau penanganan sampah di sejumlah wilayah di Kota Bandung, Rabu 4 Oktober 2023.

Ema Sumarna Sambut Positif Upaya Pengolahan Sampah di Berbagai Sektor Kota Bandung
Ema Sumarna memantau pengolahan sampah antara lain Kelurahan Sarijadi, kawasan belanja Kota Bandung di Paris Van Java, Hotel Grand Tjokro, dan Tempat Pengolahan Sementara (TPS) Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) ITB. (istimewa)

“Di dua lokasi ini, sampah kami rasa sudah selesai secara mandiri. Kalaupun ada yang dibuang ke TPS, itu berbentuk residu yang teorinya hanya 10-15 persen saja. Tentu ini sangat meringankan,” ucapnya.

Misalnya di Paris Van Java, sampah organik diolah dengan media maggot dan lalat black soldier fly (BSF). Sedangkan di Hotel Grand Tjokro, selain menerapkan media maggot untuk mengolah sampah organik. Pihak hotel juga mengolah sampah organik berupa daun dengan media kompos.

Untuk sampah anorganik, pengelola mal dan hotel ini menjualnya ke pengepul, sehingga berdampak ekonomi.

Baca Juga : Pemkot Bandung Tutup Lahan Parkir Liar Eks Palaguna

“Tolak ukurnya adalah, dulunya kami mendapat laporan, PVJ itu membayar sampah hingga Rp42 juta. Sekarang hanya tinggal Rp1,5 juta saja. Ini pengurangannya luar biasa, lebih dari 90 persen,” ujar dia.

Dia terus mendorong seluruh sektor di Kota Bandung, mulai dari perkantoran pemerintah, sekolah, perkantoran TNI/Polri, kampus, pusat perbelanjaan, perhotelan, dan rumah-rumah warga untuk menerapkan pengolahan sampah mandiri.

Melihat perkembangan yang ada, Ema mengaku optimis ke depannya Kota Bandung dapat terus menekan produksi sampah ke TPA, dan lebih jauh lagi menjadi kota yang bebas sampah.

Baca Juga : Ema Sumarna Pastikan Jalan Cimincrang Masih Proporsional

“Strateginya sudah terlihat, tinggal nanti perkembangannya yang akan terus kita pantau. Ukuran keberhasilannya nanti kita lihat, kalau 135 TPS sudah tidak overload. Kalau ada sampah residu, itu kami rasa sudah jauh menekan total 1.600 ton sampah yang kita produksi,” tandasnya.*** (yogo triastopo)


Editor : Doni Ramdhani