Gubernur Jabar Dukung Digitalisasi Aksara Sunda

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyatakan siap mendukung kegiatan digitalisasi aksara Sunda yang saat ini tengah diupayakan oleh Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) dan komunitas pegiat budaya serta pemangku kepentingan lainnya.

Gubernur Jabar Dukung Digitalisasi Aksara Sunda
istimewa

"Kita direkognisi oleh lembaga internasional, itu adalah sebuah kebanggaan. Tapi tidak menghalangi semangat kita, katakanlah masih belum berhasil, semangat melestarikan dimensi-dimensi kebudayaan adalah sebuah keharusan," lanjut Kang Emil.

Sementara itu, Ketua PANDI Yudho Giri Sucahyo mengatakan perlunya perjuangan untuk menumbuhkan penggunaan aksara-aksara daerah tidak hanya sebatas simbol di gedung-gedung atau dalam upacara tertentu, tetapi juga sudah masuk ke dalam komunikasi.

Selain itu, dari sisi regulasi, Yudho menganggap perlu ada regulasi yang secara spesifik menyebutkan tentang penggunaan aksara daerah. Hal ini diperlukan untuk memperkuat bukti bahwa memang aksara tersebut diakui dan dipergunakan oleh masyarakat di Indonesia, sehingga dalam pendaftarannya bisa berjalan mulus.

Baca Juga : Pertumbuhan Ekonomi Jabar Tahun 2020 Masih Terkontraksi, Namun Sudah Terlihat Tren Tumbuh Positif

"Kami membutuhkan Peraturan Gubernur yang menyebutkan secara spesifik terkait penggunaan aksara di Jawa Barat, sehingga bisa memperkuat evidence kami dalam rangka pendaftaran digitalisasi aksara Sunda. Dan Alhamdulilah Pak Gubernur beserta jajaran Pemprov Jabar sangat terbuka sekali dan siap melakukan konsolidasi untuk mendiskusikan hal ini ke depan," ujarnya.

Kegiatan digitalisasi aksara Sunda yang didukung oleh UNESCO, akan mencapai puncaknya pada 21 Februari 2021 bertepatan dengan Hari Bahasa Ibu Internasional yang juga merupakan agenda UNESCO.

Gubernur Jawa Barat juga menyatakan kesediaannya untuk hadir secara daring dalam acara selebrasi digitalisasi aksara Sunda mendatang.

Menurut koordinator acara, Miftahul Malik, acara tersebut diselenggarakan secara virtual dengan mengundang banyak pihak mulai dari para ketua lembaga pegiat budaya Sunda, pemangku kepentingan, hingga pejabat pemerintahan.


Editor : JakaPermana