Hadapi Krisis Global, Jabar Tawarkan Sektor Menggiurkan dalam WJIS 2022

Guna menjaga iklim investasi Jabar agar tetap tumbuh di tengah krisis global pada saat ini, Pemprov Jabar meresponnya dengan menawarkan beberapa sektor menjanjikan bagi investor dalam West Java Investment Summit atau WJIS 2022.

Hadapi Krisis Global, Jabar Tawarkan Sektor Menggiurkan dalam WJIS 2022
Analis Kebijakan Ahli Madya Koordinator Urusan Pengembangan dan Promosi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar Deni Rusyana mengatakan, pada WJIS 2022 ini tema yang diusung yakni Green Investment: Food Security & Renewable Energy. Kedua lini tersebut diakuinya mampu bertahan di tengah inflasi imbas krisis global pada saat ini. (yuliantono)

INILAHKORAN, Bandung - Guna menjaga iklim investasi Jabar agar tetap tumbuh di tengah krisis global pada saat ini, Pemprov Jabar meresponnya dengan menawarkan beberapa sektor menjanjikan bagi investor dalam West Java Investment Summit atau WJIS 2022.

Analis Kebijakan Ahli Madya Koordinator Urusan Pengembangan dan Promosi Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Jabar Deni Rusyana mengatakan, pada WJIS 2022 ini tema yang diusung yakni Green Investment: Food Security & Renewable Energy. Kedua lini tersebut diakuinya mampu bertahan di tengah inflasi imbas krisis global pada saat ini.

Deni mengatakan, dua sektor yang ditawarkan dalam WJIS 2022 tersebut masuk dalam lima sektor utama yang mendapat realisasi besar di penanaman modal asing (PMA) dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) sehingga dapat terus dikembangkan kendati krisis global melanda.

Baca Juga : Pesan Ridwan Kamil dalam Supermentor: Jadilah Pemimpin Solutif Warganya

“Melihat data terakhir perkembangan realisasi investasi di Jawa Barat sampai semester I 2022, sebesar Rp83,5 Triliun dari PMA dan PMDN. Ini terbesar dibanding provinsi lain di Indonesia. Menunjukkan Jabar masih menjadi destinasi utama. Sektor utama investasi yang masuk lima besar yaitu, pertama transportasi, gudang dan komunikasi. Kedua kendaraan motor dan alat transportasi lainnya, ketiga perumahan, kawasan industri dan perkantoran. Keempat jasa lainnya dan kelima industri makanan,” ujar Deni di Gedung Sate, Senin 3 Oktober 2022.

“Jawa Barat dengan penduduk terpadat di Indonesia, berbagai sektor tesedia kecuali yang tertentu karena ketersediaan alam. Melihat WIJS 2022 ini fokus pada food security dan renewable energy, kita mendorong dan meningkatkan investasi ini melalui promote agar yang belum terealisasi, dapat direalisasikan, lewat proyek yang sudah ready to offer. Selain untuk mengurangi pengangguran, juga menghadapi isu yang kita hadapi saat ini yaitu inflasi. Dimana ketahanan pangan salah satu yang dapat kita lakukan. Sedangkan renewable energy ini, bagaimana kita mendorong investasi ini jangan sampai merugikan masa depan. Ini yang terus kita develop, membangun lingkungan yang bagus juga perlu investasi,” imbuhnya.

Sepakat dengan Deni, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat Bambang Pramono menjelaskan, ritme pengendalian inflasi yang sudah dibangun Pemprov saat ini sejatinya harus dipertahankan melalui investasi terukur, sesuai isu global saat ini. Guna memberikan rasa aman dan nyaman bagi investor, untuk menanamkan modalnya di Jawa Barat.

Baca Juga : Dinas ESDM Jabar Pastikan Operasional PLTS Waduk Cirata Berjalan Tahun Depan

“Saat ini global sedang mengalami penuh tekanan, tantangan karena inflasi yang tinggi. alhamdulillah kita masih tumbuh dan bagaimana ini masih berlanjut. Bagaimana kita menjaga para investor ini tetap bertahan dan syukur bisa bertambah. Caranya dengan menjaga iklim investasi yang bagus. Salah satunya dengan menaikkan suku bunga, untuk menaikkan daya saing kita dengan negara lain,” jelasnya.

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani