Hari Lahir Pancasila, Hari Kepulangan Ibu Ani Yudhoyono

Saat bangsa Indonesia sedang memperingati Hari Lahir Pancasila pada Sabtu 1 Juni 2019, terkuak kabar duka dari National University Hospital, Singapura, pada pukul 11.50 waktu setempat mengenai kepulangan Ibu Negara RI periode 2004-2014 Ibu Hj Ani Yudhoyono kembali ke Illahi Rabbi dalam usia 66 tahun karena sakit kanker darah.

Hari Lahir Pancasila, Hari Kepulangan Ibu Ani Yudhoyono
Ibu Ani Yudhoyono meninggal dunia. (Antara Foto)

Putra sulung pasangan Susilo Bambang Yudhoyono, Agus Harimurti Yudhoyono, menyampaikan pernyataan keluarga besar atas wafat ibundanya.

"Atas nama keluarga, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya sekiranya ada ucapan atau tindakan almarhumah, ibunda kami, yang mungkin pernah mencederai perasaan bapak, ibu, saudara sekalian," kata AHY, panggilan akrab Agus Harimurti Yudhoyono, dalam pernyataan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Sabtu (1/6/2019).

AHY mewakili Susilo Bambang Yudhoyono dan keluarga besar Yudhoyono mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, atas perhatian dan ucapan duka cita, dari para sahabat maupun masyarakat Indonesia, atas wafatnya Ibu Negara RI periode 2004-2014 yang juga ibundanya, pada Sabtu, 1 Juni 2019 atau 27 Ramadhan 1440 H, pukul 11.50 waktu Singapura di National University Hospital (NUH) karena sakit kanker darah.

AHY menyatakan bahwa ibundanya berjuang melawan kanker darah, yang baru terdeteksi sejak pertengahan Februari lalu.

Keberadaan ayahnya dan keluarga yang selalu mendampingi, perhatian dan doa dari para sahabat maupun masyarakat Indonesia, serta upaya medis terbaik yang dilakukan tim dokter Kepresidenan dan tim dokter NUH Singapura, membuat ibundanya selalu bersemangat, berjuang dari hari ke hari, untuk sembuh.

Namun, Allah Swt punya kehendak yang lebih baik bagi Ibu Ani. Semua memanjatkan doa agar Allah Swt mengampuni dosa beliau dan melapangkan kubur beliau.

AHY juga menyatakan bahwa keluarga menyaksikan ibundanya seorang Muslimah yang baik, yang selalu memperhatikan suami dan anak-anak, menantu dan cucu-cucu beliau serta masyarakat Indonesia.


Editor : suroprapanca