Hindari Lautan Sampah, Pemprov Siapkan 2 Hektare Lahan Sementara Imbas Kebakaran TPAS Sarimukti

Tidak terasa, sudah 12 hari Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Sarimukti, Cipatat, Kabupaten Bandung Barat mengalami kebakaran.

Hindari Lautan Sampah, Pemprov Siapkan 2 Hektare Lahan Sementara Imbas Kebakaran TPAS Sarimukti
Tidak terasa, sudah 12 hari Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Sarimukti, Cipatat, Kabupaten Bandung Barat mengalami kebakaran./Yuliantono

INILAHKORAN, Bandung - Tidak terasa, sudah 12 hari Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Sarimukti, Cipatat, Kabupaten Bandung Barat mengalami kebakaran.

Dimana kebakaran yang berlangsung sejak 19 Agustus 2023 lalu, telah melahap Zona 1, Zona 2, Zona 3 dan Zona 4, dengan luas terbakar sekitar 16 hektare, dari total luas 32,4 hektare.

Kepala UPTD Pengelolaan Sampah TPS/TPA Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Jawa Barat Arief Perdana menuturkan, seiring dengan kondisi ini pihaknya menyiapkan lahan seluas 2 hektare, tidak jauh dari areal TPAS Sarimukti untuk menampung sampah yang telah menumpuk di TPS dan truk pengangkut dari empat kota/kabupaten, yakni Kota Bandung, Kota Cimahi, Kabupaten Bandung, dan KBB.

Baca Juga : Tingkatkan Bobot Kapasitas Caleg Golkar, Kang Ace Ajak Kader Tetap Jaga Soliditas

Lahan sementara tersebut sambung dia, akan menampung 8.689 ton sampah, maksimal 150 ritasi dengan rincian Kota Bandung 4.789 ton, Kabupaten Bandung 1.800 ton, Kota Cimahi 600 ton dan KBB 1.500 ton, sampai nantinya api di empat zona TPAS Sarimukti padam.

"Kami membuka lahan, masih di Sarimukti. Sebelah Utara pintu masuk. Tapi memang tidak bisa 100 persen, hanya 30 persen saja. Sekarang kita masih menunggu kepastian assessment. Kami berharap dua hari ini sudah ada keputusan, karena sekarang sedang dilihat dulu keamanannya. Melakukan penataan, jangan sampai menimbulkan bencana baru," ujarnya dalam konperensi pers di Gedung Command Center, Kota Bandung, Rabu 30 Agustus 2023.

Mengingat terbatasnya daya tampung darurat ini, Arief mengimbau kepada masyarakat khususnya Kota Bandung untuk mengurangi produksi sampah. Dia pun mendorong agar masyarakat dapat melakukan pengelolaan sampah sendiri, baik dengan pemanfaatan biopori untuk sampah organik, bank sampah dan lain-lain. 

Baca Juga : Sapawarga jadi Solusi Integrasi Layanan Publik Pemprov Jabar

Terlebih kata dia, TPAS Sarimukti sejatinya telah overload dan harusnya sudah ditutup pada 2017 lalu. Hanya saja, seiring belum adanya tempat yang representatif, lokasi tersebut akhirnya tetap digunakan sampai sekarang.
"Kami sudah sepakat dengan pemerintah kota/kabupaten untuk mengurangi sampah. Paradigma sampah menjadi sumber daya sudah saatnya digalakkan. Apalagi seperti TPAS Sarimukti ini tidak murah. Jadi butuh kerjasama banyak pihak," ucapnya.

Halaman :


Editor : JakaPermana