Indonesia Dinilai Miliki Peluang Bangkitkan Industri di Tengah Ketidakpastian dan Kompleksitas Ekonomi Global

Konferensi Internasional The Global Advanced Research Conference on Management and Business Studies (Garcombs) 2022 menilai kompleksitas tantangan dan beragam disrupsi justru menjadi peluang bagi Indonesia untuk membangkitkan industrinya. 

Indonesia Dinilai Miliki Peluang Bangkitkan Industri di Tengah Ketidakpastian dan Kompleksitas Ekonomi Global
Dalam konferensi yang digelar Program Studi Doktor Ilmu Manajemen (DIM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Padjadjaran (Unpad) itu menyoroti salah satu optimalisasi sumber daya mineral yakni seperti nikel yang menjadi bahan baku industri baterai. (istimewa)

Sedangkan, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang mengatakan ekonomi sirkular merupakan langkah yang tepat untuk mendukung keberlangsungan proses produksi. Efisiensi sumber daya bahan baku diperlukan untuk menghindari eksploitasi sumber daya alam. Dipaparkan, dengan jumlah penduduk yang mencapai 268 juta jiwa, Indonesia menghasilkan 67,8 juta ton sampah.

Sementara itu, ratusan akademisi dari tujuh negara terlibat pada konferensi internasional Garcombs dengan tema "Rethinking and Creating Resilience to Enhance Industry and Business Sustainability” yang digelar secara hybrid dari Hotel Savoy Homann.

Hadir memberikan keynote speaker Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, dan Professor International Economics at the Osnabruck University of Applied Science Jerman Peter Mayer. 

Baca Juga : Aturan Pengupahan 2023 Berubah, Apindo Jabar: Pilihannya Pengusaha Bakal Kurangi Pekerja atau Tutup Usaha

Ketua Program Studi DIM FEB Unpad Yudi Azis menyebutkan, konferensi internasional tersebut diikuti ratusan akademisi dari tujuh negara yaitu Indonesia, Malaysia, Vietnam, Thailand dan lainnya. Terdapat sekitar 100 artikel penelitian yang dipresentasikan pada kegiatan tersebut.

Yudi menuturkan, ratusan paper tersebut banyak membahas persoalan ekonomi saat ini dan tantangan kedepan. Termasuk menampung masukan terhadap keilmuan manajemen dan bisnis. Masukan yang dihasilkan diharapkan dapat menjadi mitigasi para pengambil kebijakan dalam mengambil keputusan ekonomi ke depan.

Dia mengatakan tantangan yang dihadapi organisasi atau industri saat ini semakin kompleks. Ketidakpastian yang tinggi, perkembangan teknologi yang begitu pesat, perubahan lingkungan yang drastis, pandemi serta meningkatnya ketegangan politik menuntut organisasi harus berusaha keras agar dapat bertahan atau beroperasi.

Baca Juga : Exotel dari India Masuk Ekosistem ICXP

"Solusi yang dihasilkan diharapkan bisa membantu pemerintah atau industri tidak jatuh terlalu dalam, tetapi bisa menghadapinya untuk menekan potensi gejolak ekonomi ke depan," kata Yudi.***


Editor : Doni Ramdhani