Indonesia Peringkat 3 Instalasi Aplikasi Keuangan

Perusahaan atribusi global AppsFlyer merilis laporan State of Finance App Marketing edisi 2021 yang menempatkan Indonesia sebagai negara peringkat ketiga di dunia dari 15 negara lain dalam hal instalasi aplikasi kategori keuangan.

Indonesia Peringkat 3 Instalasi Aplikasi Keuangan
istimewa

Pada kuartal kedua 2020, anggaran marketing berkurang hingga hampir 50 persen akibat pandemi global dan lockdown, namun disertai dengan pemulihan kondisi yang berjalan dengan cepat. Karena tingginya tingkat permintaan terhadap solusi pembayaran touchless, permintaan pada aplikasi fintech pun bertambah hingga 75 persen.

Marketer di Indonesia pun melanjutkan pengeluaran iklan demi melakukan kembali akuisisi user baru. Terlihat dari peningkatan biaya yang drastis hingga 180 persen, dari Q2 2020 sampai Q1 2021, yang kemudian menyebabkan instalasi non-organik, dengan tingkat pemulihan sebesar 26 persen di periode waktu yang sama.

Lebih lanjut, Luthfi menyebutkan bahwa banyaknya pengguna yang bergeser ke perangkat seluler mereka mendorong institusi/ lembaga keuangan untuk beradaptasi dengan tren. Hal ini, menurut dia, memungkinkan para konsumen bertransaksi melalui ponsel mereka.

Baca Juga : Sosok Rakesh Bhagwandas, Desainer Langganan Artis

"Seiring meningkatnya aplikasi pembayaran touchless di negara ini, para marketer harus fokus dalam memenuhi peningkatan demand ini melalui kampanye remarketing dan akuisisi pengguna agar berhasil di antara para pesaing," tambah Luthfi.

Secara rerata marketer di Asia Tenggara menghabiskan total US$244 juta (sekitar Rp3,5 triliun) untuk berinvestasi pada aplikasi fintech untuk menggaet user baru pada 2020. Secara global, sebanyak total US$3 miliar (sekitar Rp43,4 triliun) dihabiskan pada 2020.

Di Indonesia, para pengguna umumnya mengunduh aplikasi layanan keuangan, termasuk aplikasi mobile payment dan kartu kredit, dan juga aplikasi Pinjaman. Dua kategori besar ini berkontribusi besar terhadap jumlah total unduhan di Indonesia.

Meskipun tingkat fraud instalasi aplikasi cukup tinggi di Asia Tenggara, terutama pada sejumlah level fraud pada jenis keuangan, negara-negara di wilayah ini alami penurunan tingkat fraud antara Q1 2020 dan Q1 2021 di seluruh kategori.


Editor : JakaPermana