Ini Dua Pemimpin Hebat Dunia yang Sepakat Melawan Islamofobia

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim bertemu dengan Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan di New York, Amerika Serikat, sepakat melakukan kerja sama lebih kuat dalam menangani sentimen Islamofobia dan rasisme yang semakin menggila di negara-negara Barat.

Ini Dua Pemimpin Hebat Dunia yang Sepakat Melawan Islamofobia
PM Malaysia Anwar Ibrahim dan Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan sepakat bekerja sama melawan sentimen Islamofobia.

INILAHKORAN, Kuala Lumpur – Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim bertemu dengan Presiden Turkiye Recep Tayyip Erdogan di New York, Amerika Serikat, sepakat melakukan kerja sama lebih kuat dalam menangani sentimen Islamofobia dan rasisme yang semakin menggila di negara-negara Barat.

“Saya dan Recep Tayyip Erdogan memiliki pemikiran yang sama bahwa usaha memberikan penjelasan perlu digiatkan lagi,” kata Anwar Ibrahim dalam pernyataannya tentang menangani sentimen Islamofobia, seperti diakses di Kuala Lumpur, Kamis 21 September 2023.

Anwar Ibrahim dan Recep Tayyip Erdogan mengatakan jika isu mengenai Islam ini tidak berakhir maka hasilnya sangat buruk untuk masa depan, khususnya bagi generasi akan datang. Sebab, hal itu akan memunculkan Islamofobia berlebihan.

Baca Juga : Kacau! Rusak Suasana Idul Adha, Warga Irak Bakar Salinan Alquran di Swedia

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Malaysia Zambry Abd Kadir mengatakan pertemuan kedua pemimpin dan sahabat itu telah menghasilkan sebuah kolaborasi yang sangat berarti untuk kepentingan masyarakat dan dunia, serta meningkatkan lagi upaya membendung sentimen Islamofobia yang semakin meningkat.

Selain itu, menurut Zambry, keduanya juga menyentuh isu Palestina yang tidak menemukan jalan penyelesaian lebih dari 75 tahun.

Perdana Menteri (PM) dan Presiden Erdogan akan menegaskan pendirian lantang kedua negara itu di Sidang Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa nanti.

Baca Juga : Islamofobia Meningkat di Jerman, Polisi Ringkus Pria Berupaya Bakar Masjid Fatih

Rakyat Palesina berhak mendapat perlindungan dan keadilan yang sama dari masyarakat dunia. Tidak boleh ada pendekatan berbeda untuk penyelesaian konflik di sana, ujar Zambry.

Halaman :


Editor : Zulfirman