Inovasi Sabun Cuci Tangan Buatan Siswa SMKN 1 Garut Dorong Kemandirian Desa

Sebagai satuan pendidikan yang mengusung kompetensi keahlian, Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Kabupaten Garut terus melakukan berbagai inovasi yang dapat diterapkan di lingkungan sendiri maupun masyarakat. Salah satu inovasi yang cukup menonjol dan hingga kini terus berlangsung yaitu inovasi sabun cuci piring yang dibuat siswa siswi SMKN 1 dari Kompetensi Keahlian Farmasi Klinis dan Komunitas (FKK).

Inovasi Sabun Cuci Tangan Buatan Siswa SMKN 1 Garut Dorong Kemandirian Desa
Inovasi sabun cuci piring yang dibuat siswa siswi SMKN 1 Garut dari Kompetensi Keahlian Farmasi Klinis dan Komunitas (FKK).

"Inovasi pembasmi hama ini meraih penghargaan Juara 2 tingkat nasional dalam Festival Inovasi Guru tahun 2021. Namun belum ada HAKI-nya, masih dalam proses pengajuan," kata Wakil Kepala SMKN 1 Garut Nurdin menambahkan.

SMKN 1 Garut berlokasi di Jalan Cimanuk No. 309 A Kelurahan Pataruman Kecamatan Tarogong Kabupaten Garut yang juga mengusung konsep inspiring inovation with industry collaboration for excellence itu terus berusaha melahirkan inovasi-inovasi yang bermanfaat bagi masyarakat.

Inovasi di SMK-SMK sendiri merupakan langkah menemukan sesuatu hal baru atau melakukan berbagai pembaruan yang terbentuk dalam sebuah produk, ide, desain, dan sebagainya. Baik karya asli maupun hasil modifikasi yang dibuat dan diterapkan di sekolah maupun masyarakat.

Baca Juga : SMK PPN Sumedang di Lingkungan Cadisdik Wilayah VIII Jabar Sukses Hilirisasi Produk Kopi

Sementara itu Kepala Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah XI Jawa Barat Drs. Aang Karyana , M. P.d mengatakan pihaknya telah mendorong agar SMK merambah ke pedesaan sebagai program dari SMK Masuk Desa (SMD). SMK Negeri 1 Garut sendiri telah merealisasikan program tersebut dengan menggandeng beberapa desa sebagai mitra dalam pengembangan produk sabun cuci piring.

“KCD tentu mengapresiasi langkah SMKN 1 (Garut) dan akan menjadikannya sebagai contoh nyata dari program SMD,” ujar Aang.

Menurut Aang, yang telah dilakukan oleh SMK Negeri 1 Garut merupakan best practices atau praktik baik dalam mengembangkan inovasi dan kolaborasi dengan mitra. Praktik baik ini perlu disosialisasikan agar menjadi contoh bagi sekolah lain. 

Baca Juga : Dini Handayani, Asah Keterampilan Agribisnis Anak Berkebutuhan Khusus di SLBN Surade

“Tindakan sederhana tetapi manfaatnya bisa dirasakan masyarakat banyak seperti yang dilakukan siswa SMKN 1 Garut perlu dicontoh dan diikuti SMK lain dengan mengembangkan inovasi-inovasi lainnya,” katanya.


Editor : Ghiok Riswoto