Jabar Antisipasi Lonjakan Harga Barang Kebutuhan Pokok Jelang Lebaran

Pemprov Jabar mulai mengantisipasi lonjakan harga komoditas barang kebutuhan pokok menjelang Lebaran Idulfitri. Pemantauan harga, pasokan, dan stok intens dilakukan di 27 kabupaten/kota se-Jabar. 

Jabar Antisipasi Lonjakan Harga Barang Kebutuhan Pokok Jelang Lebaran
istimewa

INILAH, Bandungj - Pemprov Jabar mulai mengantisipasi lonjakan harga komoditas barang kebutuhan pokok menjelang Lebaran Idulfitri. Pemantauan harga, pasokan, dan stok intens dilakukan di 27 kabupaten/kota se-Jabar. 

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jabar M Arifin Soedjayana mengatakan, terjadinya lonjakan harga berpotensi pada tiga atau dua hari sebelum Lebaran. Saat itu, masyarakat akan berbondong-bondong membeli barang kebutuhan pokok untuk menyambut Lebaran.

"Upaya yang dilakukan adalah memantau harga  dengan maksud agar stabilitas harga terjaga, memantau pasokan dan stok barang. Jangan sampai barangnya kurang," kata Arifin. 

Baca Juga : Foto: Gubernur Tinjau Pos Penyekatan Mudik

Selain memantau harga, pasokan dan stok barang, kata Arifin, Pemda Provinsi Jabar berupaya secara intens memonitor perkembangan harga di 27 kabupaten/kota se-Jawa Barat dan melakukan stimulus. Salah satu stimulus yang dilakukan adalah mengecek langsung harga dan pasokan ke pasar-pasar dan toko swalayan.

"Dua atau tiga hari terakhir menjelang hari raya Idulfitri, kami akan mengajak Gubernur Jabar, Satgas Pangan Provinsi Jawa Barat dan Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Provinsi Jawa Barat untuk melakukan pengecekan langsung ke pasar-pasar rakyat. Ini dapat memberikan stimulus yang kuat agar harga mendekati kestabilan," ucapnya. 

Arifin menuturkan, pihaknya bersama Bank Indonesia (BI) Jabar akan memberikan perhatian khusus untuk memantau harga daging sapi dan daging ayam broiler. Harga kedua komoditas tersebut memiliki kecenderungan melonjak menjelang Idulfitri. 

Baca Juga : Ridwan Kamil Minta Dua Wilayah Kerja Keras Turunkan Kasus Covid-19

"Jabar untuk produksi ayam broiler surplus. Tapi harga di pasar sering naik. Pedagang suka bilang setahun sekali. Jadi kita akan melakukan edukasi dan sosialisasi kepada pedagang," tuturnya. 

Halaman :


Editor : Doni Ramdhani