Jabar Masih Buka Investor Teknologi Pengolahan Sampah di TPPAS Legok Nangka

Sejumlah investor dari berbagai negara tertarik untuk menggarap teknologi pengolahan sampah di Tempat Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah Regional (TPPAS) Legok Nangka. Mayoritas berasal dari Hongkong, C hina, Korea, dan Jepang. 

Jabar Masih Buka Investor Teknologi Pengolahan Sampah di TPPAS Legok Nangka
Foto: jabarprov.go.id

“Bisa aja mereka bergabung dengan yang lain juga yang satu leader-nya ada satu lagi fisiknya. Bisa jadi sedikit tapi kalau kita perkirakan mungkin setengahnya ada dari 124 atau ada 50 kemungkinan ikut ke tahap berikutnya,”ucap dia.

Terpisah, Ketua Pansus II DPRD Provinsi Jawa Barat Abdy Yuhana mengatakan Pemprov Jabar dan DPRD sama-sama mempunyai keinginan yang kuat untuk segera merampungkan TPPAS Legok Nangka, karena pada saat ini problematika sampah di Jawa Barat khusunya Bandung Raya sangat memprihatinkan.

Saat ini kondisi Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Sarimukti, sudah tidak mampu menampung sampah dari 4 (empat) Kabupaten/Kota di Bandung Raya.

Baca Juga : Jawa Barat Bebas Zona Merah

Sedikitnya 2.000 ton sampah Bandung Raya menumpuk di TPSA tersebut, bahkan saat ini TPSA Sarimukti mengalami overkapasitas. Selain itu diperkirakan TPSA Sarimukti hanya bisa menampung sampah hingga tahun 2024.

Abdy berharap, permasalahan-permasalahan di TPPAS Legok Nangka segera terselesaikan dan keberadaannya dapat memberikan manfaat bagi masyarakat.

“Kami mengharapkan bahwa masalah di TPPAS Legok Nangka ini bisa segera diselesaikan karena ini menjadi kebutuhan bagi masyarakat dan kedepan penggunaan teknologi yang akan diterapkan di TPPAS ini juga harus benar–benar ramah lingkungan," ujar Abdy.

Disinggung terkait penggunaan teknologi di TPPAS Legok Nangka baik itu dengan waste to energy maupun waste to electric, Abdy mengatakan bahwa penggunaan teknologi tersebut masih belum dapat diputuskan dan hanya menjadi pilihan – pilihan.


Editor : Doni Ramdhani