Kepala SMPN 1 Baleendah Bantah Ada Pungutan Biaya Perpisahan, Baru Wacana

SMPN 1 Baleendah Kabupaten Bandung membantah adanya dugaan pungutan biaya perpisahan dan album foto kenangan sebesar Rp 285 ribu persiswa kelas 9

Kepala SMPN 1 Baleendah Bantah Ada Pungutan Biaya Perpisahan, Baru Wacana
Kepala Sekolah SMPN 1 Baleendah membantah ada pungutan untuk biaya perpisahan terhadap siswanya.

“Awalnya itu nilainya Rp300 ribu, diturunkan sedikit jadi Rp285 ribu. Kami orang tua siswa memang diajak rapat oleh komite, tapi sayangnya dalam rapat itu selain tidak diberikan kesempatan menyampaikan keberatan, kami juga tiba-tiba disodori lembar persetujuan untuk ditandatangani tanpa ada ditulis nominalnya,” kata salah seorang orang tua siswa kelas 9 yang tak mau disebutkan namanya, Senin 10 April 2023.

Ia menyebutkan, uang sebesar Rp 285 ribu itu untuk di luar untuk biaya sewa pakaian adat, pembelian T-shirt kelas dan lainnya. Sehingga, biaya yang harus dikeluarkan oleh orang tua siswa kelas 9 ini lumayan besar.

Dalam kondisi ekonomi sulit seperti sekarang, jumlah ini tentu memberatkan mereka. Karena meskipun SMPN 1 Baleendah ini sekolah favorit, tidak semua siswanya berasal dari keluarga mampu.

Baca Juga : Jenderal Marah Besar, BNN Tasikmalaya Bakal Disanksi Tegas

“Uang itu harus terkumpul pada bulan Mei hingga Juni. Tidak semua orang tua siswa mampu. Harusnya pihak sekolah dan komite itu mau melihat dan mendengarkan keberatan para orang tua siswa, jangan asal menentukan nilai, kemudian berdalih sudah disetujui oleh kami para orang tua siswa,” ujarnya.

Orang tua siswa kelas 9 SMPN 1 Baleendah lainnya mengungkapkan keresahan yang sama. Kata dia, pungutan atau iuran berdalih sumbangan seikhlasnya ini dirasa sering terjadi di sekolah ini. Jauh sebelumnya, mereka diminta sumbangan sukarela untuk pembangunan panggung. Kemudian, sumbangan pengecatan ruang kelas, kipas angin dan lainnya.

“Memang yang melakukan itu komite sekolah. Tapi anehnya kok untuk biaya pengecatan dan lainnya itu kok minta partisipasi ke orang tua siswa. Bukannya sekolah itu punya anggaran pemeliharaan daru dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), apalagi ini kan sekolah negeri tapi kok sering banget minta sumbangannya,” katanya.(rd dani r nugraha).

Halaman :


Editor : Zulfirman