Kerikil Tajam Rezeki Rumah Tangga

PERSOALAN rezeki bisa menjadi problem ketika orang memandang bahwa rezeki itu hanya rezekinya, bukan rizqi keluarga. Suami yang sukses kemudian menjadi sombong memandang rendah isterinya yang cuma nyadong atau numpang hidup.

Kerikil Tajam Rezeki Rumah Tangga
Ilustrasi/Net

Di dalam Surah Adh-Dhuha Allah berkata: "Demi waktu matahari sepenggalahan naik, dan demi malam apabila telah sunyi."

Pernahkah terlintas dalam benak kita mengapa Allah sampai bersumpah pada kedua waktu tersebut? Pada waktu itulah Allah sangat memperhatikan hambaNya yang getol mendekatkan diri. Ditengah malam yang sunyi, dimana mayoritas orang sedang tidur nyenyak tetapi hamba Allah yang pintar mengambil kesempatan disaat itu dengan bermujahadah melawan kantuk dan dinginnya malam dan air wudhu, bangun untuk menghadap, tidak lain hanya untuk mendekatkan diri kepadaNya.

Demikian juga dengan waktu dhuha, dimana orang-orang sibuk dengan kehidupan duniawinya. Mereka yang mengerti tentang faidahnya pasti akan meluangkan waktu sebentar untuk kembali mengingat Allah, sebagaimana yang dikatakan oleh sahabat Zaid bin Arqam ketika beliau melihat orang-orang yang sedang melaksanakan shalat dhuha;
"Ingatlah, sesungguhnya mereka telah mengetahui bahwa shalat mereka saat ini adalah lebih utama. Sesungguhnya Rasulullah saw bersabda: "Salat dhuha itu (shalatul awwabin) salat orang yang kembali kepada Allah, setelah orang-orang mulai lupa dan sibuk bekerja, yaitu pada waktu anak-anak unta bangun karena mulai panas tempat berbaringnya." (HR Muslim).

Ada lagi sebuah hadis yang tak kalah menariknya. Dari Abu Buraidah bahwa Rasulullah SAW bersabda; "Dalam tubuh manusia itu terdapat 360 ruas tulang. Ia diharuskan bersedekah untuk tiap ruas itu". Para sahabat bertanya: "Siapa yang kuat melaksanakan itu wahai Rasulullah?". Rasulullah menjawab: "Cukuplah diganti dengan mengerjakan dua rakaat salat Dhuha". [Fimadani/Inilah.com]

Halaman :


Editor : Bsafaat