Kertas dari Limbah Kotoran Gajah Mengusung Spirit Pro-lingkungan

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar pada 10 Juli 2019 menganugerahkan penghargaan Kalpataru yang bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup.

Kertas dari Limbah Kotoran Gajah Mengusung Spirit Pro-lingkungan
Ilustrasi (antara)

INILAH, Jakarta - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya Bakar pada 10 Juli 2019 menganugerahkan penghargaan Kalpataru yang bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup di Jakarta kepada sosok yang berkecimpung dengan limbah.

Sosok itu, adalah Sutarjo, seorang guru mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SMP Unggulan Indramayu, Jawa Barat.

Ia mendapat Kalpataru setelah menciptakan sebuah alat penyerap polusi udara yang dinamai Sarana Penyerap Polutan Udara, Jaga Gangguan, dan Dampaknya (Sappu Jagad), yang dibuatnya pada 2009.

Baca Juga : Betulkah Ada Efek Vaksin untuk Ibu Hamil? Ini Kata IDI!

Sutarjo membuat Sappu Jagad sejak mulai mengetahui dampak buruk pemanasan global terhadap bumi.

Di luar itu, kegiatan pro lingkungan Sutarjo adalah menggagas Gerakan Siswa Cinta Limbah.

Dengan gerakan itu, ia mengajak muridnya mencintai limbah. Para siswa dimintanya memanfaatkan air bekas cucian beras, daging, dan sayur, untuk menyiram tanaman di rumah masing-masing.

Baca Juga : Waspada Mutasi Corona, Kemenhub: Batasi WNA Masuk

Ia juga mengolah pula limbah cucian piring, baju, dan sisa mandi, menjadi nutrisi hewan, di mana meski mengandung sabun, setelah diolah dengan sistem fermentasi, limbah itu rupanya berubah menjadi nutrisi yang tidak berbahaya bagi hewan.

Halaman :


Editor : suroprapanca