KKP: Bisnis Ikan Hias Bisa Jadi Solusi Beban Bonus Demografi Indonesia

Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP Artati Widiarti menyatakan bahwa bisnis ikan hias yang semakin berkembang di tengah masyarakat.

KKP: Bisnis Ikan Hias Bisa Jadi Solusi Beban Bonus Demografi Indonesia
Ilustrasi (antara)

Selain itu, KKP melalui Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Modal Usaha Kelautan dan Perikanan (BLU LPMUKP) juga memberikan akses pinjaman modal dengan bunga 3 persen per tahun.

Saat ini, LPMUKP KKP telah menyediakan layanan pendamping di 236 lokasi tersebar di 357 kabupaten/kota.

Berdasarkan catatan KKP, ekspor ikan hias Indonesia senilai 33 juta dolar AS pada 2019, meningkat signifikan dari tahun 2012 sebesar 21 juta dolar.

Baca Juga : Wapres: Bank Muamalat Boleh Sakit, tapi Tidak Boleh Mati

Nilai ekspor ikan hias Indonesia tahun 2019 ini merupakan 10,5 persen dari pasar ikan hias dunia. Hal ini membuat Indonesia tak pernah absen menjadi lima besar negara pengekspor ikan hias sejak 2010 dan menjadi yang terbesar di dunia pada tahun 2018.

Komoditas ikan hias ekspor Indonesia antara lain adalah napoleon wrasse, arwana, cupang hias, dan maskoki. Sedangkan negara tujuan utama ekspor ikan hias Indonesia adalah China, Amerika, Rusia, Kanada, dan Singapura.

Terkait bonus demografi, sebelumnya Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Indonesia Hasto Wardoyo mengatakan bahwa saat ini Indonesia yang menghadapi bonus demografi (meningkatnya usia produktif) harus dimanfaatkan untuk mendongkrak ekonomi masyarakat.

"Jadi jangan sampai usia produktif kita banyak, tapi malah pendapatan per kapita kita rendah, itu yang kita mau hindari," kata Hasto Wardoyo di sela peresmian renovasi Kantor BKKBN Sulsel di Makassar, Senin (1/3). (antara)


Editor : suroprapanca